pilihan +INDEKS
Menag Minta Ulama Aktif Tangkal Info Sara Di Medsos
JAKARTA - riautribune : Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin mengajak para ulama, tokoh agama dan masyarakat untuk ikut berperan memberikan pemahaman dan edukasi ke masyarakat atas maraknya peredaran informasi negatif bermuatan Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan alias SARA di media sosial.
Lukman pun meminta masyarakat untuk tidak gampang menyebar informasi di media sosial yang bisa memicu masalah baru.
"Di era globalisasi, tiada lagi batasan dalam berkomunikasi. Tanpa adanya filter konten, ini berpotensi memicu masalah baru," kata Lukman di Medan, kemarin.
Lukman menyadari kemajuan teknologi yang begitu cepat mengantarkan manusia pada kemudahan untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Media sosial, lanjut dia, bahkan berkembang begitu berkembang demikian pesat membongkar sekat komunikasi umat.
Untuk itu dia mengajak para pemuka agama dan umat beragama agar memiliki filter dalam menyikapi konten yang beredar di media sosial.
"Melalui media sosial, banyak konten negatif dan ujaran kebencian beredar bahkan dibagikan tanpa lagi filter atau pun verifikasi kebenarannya. Untuk itu diperlukan kearifan dan sikap bijak sebelum menjadi bagian yang ikut menyebarluaskan," ajak Lukman.
Dia pun berharap seluruh masyarakat dapat menyaring informasi di media sosial yang diterimanya, sebelum ikut menyebarluaskan.
Hal itu penting dalam rangka meminimalisir potensi terjadinya konflik SARA yang bersumber dari informasi yang berkembang di media sosial.
"Perubahan akan semakin cepat lima sepuluh tahun ke depan. Ini jadi tantangan para pemuka agama dalam memberikan pemahaman keagamaan pada umat," tutur Lukman.
Lebih lanjut, Lukman menuturkan, saat ini setidaknya ada dua tantangan yang dihadapi pemuka agama dan umat beragama saat ini. Pertama, bagaimana mereka tetap menjaga hakikat misi agama itu sendiri, yakni mengembalikan esensi agama yang memanusiakan manusia.
"Banyak konflik yang terjadi saat ini, menjadikan agama sebagai alat pembenaran bagi pihak yang sedang berkonflik. Maka umat beragama haruslah jadi pihak yang ikut menyejukan dan meredam konflik itu sendiri," katanya.
Kedua, lanjut dia, terkait soal agama. Menurutnya, seringkali nilai agama dijadikan sebagai parameter atau tolok ukur perilaku orang lain berdasarkan agama yang kita anut atau yang kita yakini.
Hal ini sering menghakimi orang lain yang tidak sepaham dengan kita. Untuk itu, dia mengajak pada semua pihak untuk lebih baik menjadikan agama sebagai alat ukur perilaku diri kita terhadap orang lain.
Menurutnya, dengan agama sebagai alar ukur prilaku setiap umat, tentunya akan meminimalkan kesalahfahaman yang ada.
"Pada masyarakat yang sangat religius di Indonesia, agama menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Makanya agama menempati posisi yang luar biasa dalam tatanan sosial kehidupan," jelasnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tak mudah mempercayai informasi yang tersebar di media sosial. Tito melihat kini ada sekelompok orang yang sengaja menyebarkan informasi hoax (palsu) untuk memprovokasi masyarakat. (rmol)
Berita Lainnya +INDEKS
Gelas Kertas Ramah Lingkungan dari Indonesia Dukung Ajang Lari Internasional Bergengsi The RunCzech
JAKARTA, Riautribune.com - Dalam upaya mendukung pengurangan sampah plastik baik secara nasional .
Dubes Iran Terima Kunjungan Pengurus JMSI Pusat
JAKARTA, Riautribune.com - Duta Besar (Dubes) Republik Islam Iran, Mohammad Boroujerdi menerima k.
HUT Ke-4 JMSI akan Berikan Penghargaan untuk Sejumlah Tokoh Nasional dan Daerah
JAKARTA, Riautribune.com — Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) akan memberikan penghargaan un.
MoU PWI Pusat- Universitas Mercu Buana Meningkatkan Literasi Digital dan Memerangi Hoax
JAKARTA, Riautribune.com - PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana sepakat menjalin kerja.
KSP Sebut Pencabutan Label Halal Produk Perusahaan Pendukung Israel Tak Punya Dasar Hukum
JAKARTA, Riautribune.com - Kantor Staf Presiden (KSP) Joko Widodo merespons pernyataan Maje.
Merasa Bingung Soal Keputusan MK, Saldi Isra Malah Dilaporkan ke Majelis Kehormatan
JAKARTA, Riautribune.com - Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra dilaporkan ke Majelis .