pilihan +INDEKS
Fahira Idris: Indonesia Butuh Kebijakan Khusus Buat Anak Yang Kehilangan Orangtua Akibat Covid-19
JAKARTA,Riautribune.com - Panjangnya masa penanggulangan pandemi sangat berpengaruh terhadap sisi psikologis dan tumbuh kembang anak. Sebab, mereka yang biasanya leluasa bermain di luar dan berinteraksi dengan teman-temannya kini harus dibatasi.
Atas alasan itu, anggota DPD RI Fahira Idris menilai anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan selama pandemi Covid-19 melanda. Fahira mengurai bahwa proses belajar mengajar dan interaksi anak di sekolah baik dengan guru dan teman-temannya serta berbagai kegiatan (ekstrakurikuler) yang semuanya sangat bermanfaat untuk pembentukan karakter harus terhenti.
“Tidak hanya itu, selain termasuk kelompok yang berisiko terjangkit, anak-anak juga rentan kehilangan anggota keluarganya terutama ayah dan ibu akibat Covid-19 selama pandemi ini,” ujarnya kepada redaksi, Selasa (27/7). Dengan kata lain, senator asal Jakarta ingin mengatakan bahwa semakin panjang durasi atau waktu penanggulangan pandemi Covid-19 di suatu negara, maka semakin berat dan kompleks dampak yang harus dihadapi.
Tidak hanya persoalan ekonomi, kehidupan sosial dan pendidikan, tetapi juga akan merambat ke persoalan-persoalan lain salah satunya adalah anak-anak semakin berada dalam posisi rentan, terutama jika harus kehilangan orang tuanya akibat Covid-19.
Fahira lantas menukil studi terbaru dari jurnal The Lancet. Di mana diperkirakan 1,5 juta anak di seluruh dunia telah kehilangan orang tua, kakek-nenek, atau kerabat lain yang mengasuh mereka karena meninggal akibat akibat Covid-19. Data serupa juga dirilis oleh penelitian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS), setidaknya ada lebih dari satu juta anak di seluruh dunia telah kehilangan orang tua karena Covid-19.
Rinciannya ada total 1,5 juta anak telah kehilangan salah satu orang tua sehingga terpaksa harus dirawat oleh kakek-nenek atau kerabat lain yang bertanggung jawab. Sebagai solusi, Fahira menginginkan agar Indonesia membuat kebijakan yang menaruh perhatian khusus untuk anak yang kehilangan orangtuanya akibat Covid-19.
“Saya memahami saat ini banyak persoalan pandemi yang sedang fokus diselesaikan oleh pemerintah. Namun, soal kebijakan dan perhatian khusus buat anak yang kehilangan orangtuanya akibat Covid-19 juga menjadi persoalan penting yang perlu segera diformulasikan,” tegasnya.
Adapun langkah pertama bisa dimulai dari pendataan jumlah anak-anak di Indonesia yang harus kehilangan orang tuanya (baik ibu, ayah, maupun keduanya). Dari data ini berbagai kebijakan dan perhatian khusus bisa dirumuskan.
Diingatkan kembali bahwa anak-anak yang harus kehilangan orang tua, berisiko mengalami berbagai efek baik jangka pendek maupun jangka panjang. Mulai dari risiko terhadap keberlanjutan pendidikan, suasana hati dan psikologis (kesehatan mental), gangguan tumbuh kembang, kesehatan fisik dan kesejahteraan mereka secara umum.
“Begitu besarnya dampak dari pandemi ini bahkan bisa menggoyahkan ketahanan sebuah keluarga di mana anak-anak menjadi paling rentan terdampak. Negara mesti hadir agar anak-anak ini tetap bisa menatap masa depan dan meraih walau harus menjalani hidup tanpa salah satu atau kedua orang tuanya,” pungkas Senator Jakarta ini.
Pernyataan ini sendiri disampaikan usai seorang bocah SD berusia 10 tahun di Kampung Linggang Purworejo, Kabupaten Kutai Barat harus melakukan isolasi mandiri seorang diri di rumahnya karena sang ibu dan sang ayah meninggal dunia usai terpapar Covid-19. (rmol)
Berita Lainnya +INDEKS
Status Lahan Jadi Kendala Program PSR, Kasim Minta Pemerintah Segera Carikan Solusi
PEKANBARU - Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Dumai, Abdul Kasim SH, .
Bisa Hadirkan Ratusan Ribu Orang, Menteri Pariwisata Sangat Kagum Dengan Pacu Jalur
PEKANBARU - Menteri Pariwisata RI, Sandiaga Salahuddin Uno, sangat mengagumi budaya asal Kuantan .
Demi Kebutuhan Air Bersih, Karmila Berharap Keseriusan Pengelolaan SPAM Durolis
PEKANBARU - Anggota DPRD Riau Dapil Rokan Hilir, Dr Hj Karmila Sari,.
Gelar 'Nobar' Bersama Warga, Viktor Parulian Rangkul Warga Sekitar : Kita Adalah Saudara
PEKANBARU , Riautribune . com - To witness the.
Setengah Tahun Senyap, Pansus Konflik Lahan Desak Pemerintah Jalankan Rekomendasi
PEKANBARU - Ketua Panitia Khusus (Pansus) Penyelesaian Konflik Lahan DPRD Riau, Marwan Yoha.
Tuntut Transparansi Pembagian DBH Migas, DPRD Riau Singgung Konsep Negara Federal
PEKANBARU - Ketua Komisi I DPRD Riau, Eddy A Mohd Yatim, mendukung langkah Bupati Kepulauan Meran.