Kanal

DPR: Perlu Adanya Tim Independen Perbaiki Citra IPDN

JAKARTA – riautribune : Anggota Komisi X DPR RI Dadang Rusdiana mengatakan perlu adanya transparansi dari tim independen untuk memperbaiki citra Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN), yang kerap tercoreng karena kasus kekerasan.

Hal ini menyusul meninggalnya calon Praja Tingkat 1 Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) angkatan 28 tahun 2017, Dea Rahma Amanda (17). Perempuan asal Lampung itu dinyatakan meninggal karena sakit dan kelelahan saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.

"Kalau mendengar penjelasan dari rektor IPDN ini disebabkan karena kelelahan fisik, bukan karena kasus kekerasan. Namun tentunya karena selama citra IPDN selalu lekat dengan model perpeloncoan, maka tentunya diperlukan transparansi oleh tim independen untuk menjaga syak wasangka buruk dari masyarakat," jelas Dadang, Selasa (3/10/2017).

Dadang mengungkapkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi bisa segera melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Memang dari sisi kepemilikan dan tanggungjawab IPDN itu berada langsung di bawah naungan Kemendagri. Tapi dari sisi pengawasan dihubungkan dengan Standar Nasional Pendidikan maupun tanggung jawab pendidikan berdasarkan UU Pendidikan Tinggi, maka kemenristekdikti bisa melakukan penyelidikan bersama-sama dengan Kemendagri," katanya.

Dadang menjelaskan perlunya sinergi antar kedua kementerian ini guna memperbaiki citra pendidikan di Indonesia, khususya terhadap IPDN. "Karena bagaimanapun ini akan berdampak tidak baik pada citra pendidikan, kalau tidak dijelaskan secara transparan kepada masyarakat," pungkas Dadang. (okz)

 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER