Kanal

Demokrat Singgung Toilet Di Arafah

JAKARTA - riautribune : Wakil Ketua DPR Agus Hermanto kembali mengungkit wacana penggunaan dana haji untuk proyek infrastruktur. Kata politisi Demokrat ini, wacana itu tidak tepat. Alasannya, masih banyak kekurangan fasilitas bagi jemaah haji Indonesia saat beribadah di Tanah Suci.

Berdasarkan hasil pengawasannya atas pelaksanaan selama musim haji tahun ini, banyak jemaah mengalami kesulitan, terutama dalam hal penginapan dan transportasi. Karenanya, dia meminta pemerintah menimbang ulang wacana penggunaan dana haji untuk proyek infrastruktur. Dia lebih setuju jika dana haji sebesar Rp 90 triliun itu dialokasikan untuk pembangunan kepentingan jemaah.

"Di sana, masalah penginapan dan transportasi masih kalang kabut. Masih mengalami kesulitan. Karenanya, kami tidak setuju dana haji dialokasikan untuk proyek infrastruktur," ujar Agus, Jumat (8/9).

Dia menyebut, jika memaksakan untuk digunakan dalam pembangunan infrastruktur, pemerintah melanggar dua hal sekaligus. Yaitu, melanggar UU dan bertentangan dengan syariah.

"Harusnya, dana haji digunakan untuk kemaslahatan (jemaah), seperti membeli hotel atau pesawat. Saat ini, penginapan masih sangat kekurangan untuk melayani jumlah jemaah haji Indonesia sangat besar. Kami mendorong alokasi dana haji perbaikan penginapan," ucapnya.

Selain perbaikan penginapan, Agus meminta Pemerintah memperbaiki penyediaan kamar kecil untuk para jemaah, terutama pengadaan urinoir. Sebab, dirinya melihat antrean panjang saat para jemaah menggunakan toilet.

"Kami mengusulkan, toilet untuk laki-laki sebaiknya ada urinoir. Jadi, malam-malam di Arafah tidak perlu mengantre panjang di toilet," cetus dia.

Sektor makanan pun tak luput dari pantauan Agus. "Makanan jemaah perlu perbaikan. Sebab, ada temuan makanan tak memenuhi syarat. Pendistribusiannya pun ada yang kurang tepat, sehingga waktu makan jemaah tertunda," keluhnya.

Meski begitu, Agus tetap mengapresiasi adanya sejumlah perbaikan dalam pelayanan dan fasilitas pelaksanaan haji tahun ini. Misalnya, di sektor kesehatan. Jemaah yang wafat tahun ini lebih sedikit. Konstruksi tenda jemaah juga sudah cukup bagus dan tahan api.

"Secara keseluruhan, sudah banyak perbaikan. Tahun ini, pelayanan terhadap para jemaah haji saat di Arafah, Mekah, dan Madinah relatif punya perbaikan," tandasnya.(rmol)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER