Kanal

Komisi III: Budaya Kekerasan Di Akpol Harus Dihentikan

JAKARTA - riautribune : Anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Sudding mengkritisi dan mempertanyakan insiden pemukulan yang berujung tewasnya Brigadir Dua Taruna (Brigdatar) Mohammad Adam di Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Politisi Fraksi Partai Hanura itu meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut pelaku dari aksi tersebut.

"Akademi Kepolisian juga harus diinvestigasi. Budaya kekerasan harus dihentikan di Akpol," ucap Sudding saat rapat kerja antara Komisi III dengan Kapolri, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa kemarin (23/5). Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa itu, kasus tewasnya Taruna Akpol, cukup menjadi sorotan tajam.

Kritikan juga datang dari Anggota Komisi III DPR Akbar Faizal. Politisi Fraksi Partai Nasdem itu menegaskan, kejadian tewasnya Taruna Akpol itu tidak bisa dibiarkan terjadi terus menerus.

"Pak Kapolri, ada pilihan yang lebih realistis, bagaimana SDM yang ditugaskan di sana agar lebih terukur. Catatan saya, ada 15 pejabat Polri untuk ditugaskan di Akpol, untuk menjaga anak-anaknya. Kita tidak bisa membiarkan ini," tegas Albar.

Menanggapi hal itu, Kapolri Tito Karnavian menegaskan bahwa ia sudah menyampaikan kepada seluruh jajarannya agar budaya pemukulan dihilangkan di tubuh Akpol.

"Saat itu saya sedang memberikan pengarahan di Akpol, saya ingatkan. Sehingga saat terjadi peristiwa itu saya sangat menyesalkan. Dan kemarin Pak Wakapolri menelaah, kenapa bisa terjadi apakah masalah budaya? Kenapa budaya seperti ini masih berlanjut," jelasnya ujarnya.

Tito menambahkan, persoalan pemukulan Adam sudah ditangani langsung oleh Wakapolri Komjen Syafruddin. Wakapolri mendatangi tempat kejadian perkara dan mengevaluasi seluruh pihak yang lalai dan terlibat dalam pemukulan.

Tito pun memastikan, insiden tewasnya Adam akan menjadi momentum untuk memperbaiki budaya yang ada di Akpol. Ia menegaskan budaya kekerasan tidak boleh berlanjut.

"Bayangkan kalau di Akpol sudah dilatih kekerasan, nanti keluar, kekerasan akan berlanjut. Ini menjadi titik balik, turn back point agar jangan sampai terulang lagi," janji Kapolri.(rmol)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER