Kanal

Fadli Zon Harap Kunjungan Raja Salman Bawa Efek Positif Bagi TKI

JAKARTA - riautribune : Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon berharap kunjungan Raja Arab, Salman Bin Abdulaziz Al Saud dapat meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Menurutnya ini merupakan suatu momentum bagi Indonesia.

"Saya kira mudah-mudahan dengan kehadiran Raja Arab Saudi yang merupakan penjaga tanah suci, bisa meningkatkan hubungan kedua negara menjadi lebih produktif terutama di bidang ekonomi yang kita harapkan," ujar Fadli zon di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (2/3/2017).

"Ini adalah suatu momentum diplomasi atau peristiwa diplomasi pada diplomasi politik, diplomasi ekonomi, diplomasi budaya, diplomasi mungkin di dunia Islam sendiri. Indonesia sebagai negara Muslim yang terbesar di luar timur tengah bahkan terbesar di dunia saya kira tetap concern terhadap beberapa kejadian yang terjadi," lanjutnya.

Selain itu Fadli Zon juga menyikapi 11 MOU yang telah ditandatangani oleh kedua negara agar bisa ditindaklanjuti segera. Jadi hal tersebut bukan hanya sekadar seremonial.

"Ya terutama tentang investasi saya kira itu penting. Tetapi sering kali kelemahan kita itu di follow up nya tindak lanjutnya. Sering kali tindak lanjutnya tidak diikuti. Ini kan MoU-nya dibuat juga baru ada yang selesai beberapa waktu sebelum kedatangan raja, jadi jangan sekedar seremonial," ujarnya.

Ia juga menyayangkan pembahasan mengena Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab tidak maksimal dibicarakan. "Saya sayangkan kenapa masalah perlindungan TKI itu tidak maksimal dibicarakan," imbuhnya.

Meski Presiden Jokowi telah menitipkan WNI kepada Raja Salman, hal tersebut masih dinilai Fadli Zon kurang detail pembicaraannya. "Ya kan harusnya lebih dari itu harusnya bisa dituangkan secara lebih detail lah itu harapannya," ungkapnya.

Kendati demikian, menurutnya pembicaraan mengenai Haji dan Umroh itu juga diperlukan. Karena Indonesia mempunyai dana yang cukup besar.

"Menurut saya adalah bagaimana peningkatan pelayanan haji dan umroh gitu harusnya. Pemerintah kita kan punya dana haji cukup besar di atas Rp 80 triliun, antrean haji kita juga cukup banyak ya kemudian harusnya kita juga meminta fasilitas di sana yang permanen, karena orang haji kan permanen jadi tidak perlu sewa seperti properti," tutupnya.(dtk)
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER