Kanal

Nuansa Batin Masyarakat Indonesia Terusik Dengan Beradaan TKA Asal China

JAKARTA - riautribune : Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengakui bahwa informasi mengenai banyaknya tenaga kerja asing (TKA) ilegal asal China berkembang di masyarakat luas.

"Bahkan disinyalir dalam dugaan bahwa yang bekerja di sini bukan tenaga ahli, tapi tenaga kasar biasa yang pekerjaannya bisa dilakukan warga Indonesia," kata dia di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/12).

Karena itu, tambah Agus, nuansa batin masyarakat Indonesia saat ini semakin tidak menentu. Karena tidak sedikit masyarakat yang membutuhkan lapangan pekerjaan.

UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan hanya membolehkan TKA yang memiliki keahlian khusus untuk bekerja di Indonesia. Untuk itu, Agus menegaskan bahwa semua pekerjaan yang bisa dilakukan pekerja Indonesia tidak boleh diberikan ke TKA.

"Apabila sektor formal yang memang bisa dilakukan masyarakat di Indonesia tentu sebaiknya dilakukan masyarakat kita," tegas politisi senior Partai Demokrat ini.

Lebih lanjut, Agus menambahkan, saat ini China mengalami perubahan industrial, yang tadinya indusrti padat karya, di sektor usaha kecil dan menengah (UKM) dengan teknologi biasa-biasa saja, sekarang telah beralih ke teknologi yang canggih.

"Untuk itu pasti di China banyak pengangguran-pengangguran, karena banyak yang tidak punya skill, sehingga diperkirakan warga China yang tidak punya skill hampir 45 juta orang. Dan ini serangan tidak hanya di Indonesia, tapi China serang seluruh negara kemana-mana," bebernya.

Hal itu menurutnya diperparah dengan dengan kebijakan pemerintah yang membebaskan visa kunjungan bagi wisatawan dari 169 negara, termasuk China.

"Sehigga China yang masuk ini dicurigai masih sebagai turis, tapi disini dia melakukan tenaga-tenaga kasar tersebut," ujar Agus.

Karena itulah pihaknya mendesak pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan TKA ilegal asal China secara tuntas, transparan dan akuntabel, dengan data yang jelas.

"TKA yang ilegal juga banyak ditemukan, tapi sejauh mana data-data yang benar," pungkasnya.(rmol)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER