Kanal

Impor Garam Bikin DPR Jengkel

JAKARTA - riautribune : Kedatangan 34 ribu ton garam impor di Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat, membuat Dewan jengkel. Pasalnya, kebutuhan garam dalam negeri sudah terpenuhi oleh produksi dalam negeri. Kedatangan garam impor tersebut jelas hanya akan menggenjet nasib petani garam lokal.

Garam impor itu datang dari Australia, pekan lalu. Keberadaan garam itu diketahui saat rombongan anggota DPR meninjau Pelabuhan Cirebon dalam rangka mengisi reses. Ternyata, di pelabuhan itu bersandar kapal tongkang yang berisi puluhan ribu ton garam. Kabarnya, garam tersebut akan didistribusikan ke sejumlah daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Saya sangat menyayangkan impor ini. Apalagi impor ini diturunkan di daerah penghasil garam. Cirebon dan Indramayu kan penghasil garam,” ucap Wakil Ketua Komisi IV DPR, Herman Khaeron, Jumat malam (5/8).

Menurut Herman, impor tersebut sangat tidak masuk akal. Sebab, produksi garam lokal saat ini sudah sangat bagus. Tahun ini produksi diperkirakan mencapai 3,3 juta ton. Sedangkan kebutuhan untuk konsumsi hanya sekitar 1,5 juta ton. Artinya, dengan produksi lokal saja sudah tercukupi," ucap politisi Demokrat ini.

Selain produksi melimpah, kualitas garam lokal juga tidak kalah oke dibanding garam impor. Setiap tahun Dewan terus membantu petani garam untuk meningkatkan kualitas garam lokal. Karena itu, sangat aneh jika pemerintah tetap membuka keran impor.

"Untuk itu, saya meminta Menteri Kelautan dan Perikanan dan pihak terkait untuk meninjau dan mendalaminya, supaya hal ini tidak berulang. Kalau pun ada kebutuhan industri atau pengeboran, kenapa tidak pakai memakai garam dari petani lokal," jelas politisi asal Cirebon ini.(rmol/rt)
 

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER