JAKARTA - riautribune : Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah melempar wacana agar dukungan bagi calon independen diwadahi lewat formulir yang seragam agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak kesulitan melakukan verifikasi.
Bagi bakal calon gubernur DKI yang berniat maju lewat jalur independen, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, saran Fahri itu menyulitkan pihaknya karena harus bekerja ulang mengisi formulir dukungan yang sudah ada.
Fahri lantas menyatakan, Ahok keliru dalam memandang usulannya tersebut karena tak ada niatannya untuk mempersulit calon independen.
"Jadi saya lihat komentar Ahok keliru dia, jadi dia menganggap kita mempersulit, ini Ahok dan Surya Paloh anggap ini menyulitkan Ahok, padahal maksudnya itu kita harus hormati pelembagaan demokrasi parpol dan calon independen," kata Fahri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Fahri menjelaskan, dirinya mendukung adanya calon independen, tapi jangan malah seenaknya melenggang maju di pilkada. Menurutnya, harus ada sistem verifikasi yang ketat agar tidak terjadi dukungan fiktif.
Terlebih kata dia, partai politik juga mengalami proses verifikasi dan pemeriksaan dengan rinci oleh KPU. Bahkan kata dia, setiap kantor partai di seluruh Indonesia diperiksa kebenarannya.
"Saya mendukung calon independen, tapi jangan calon ini, jangan mau seenaknya, tidak mau diperiksa secara prosedural sebagaimana parpol juga diperiksa sangat detil oleh negara ketika mau mencalonkan atau mengirim pejabat publik dalam negara," kata Fahri.
Pola verifikasi ketat itu menurutnya adalah bukti keseriusan dalam berdemokrasi, bukan malah dianggap mempersulit calon independen.(okz/rt)