Kanal

Priyo Sesumbar, Kalau Jadi Setnov Pasti Mundur dari Ketua DPR

JAKARTA-riautribune: Seorang pemimpin harus memberikan teladan yang baik, menjunjung tinggi nilai-nilai moral, etika, religiusitas, dan budaya keseharian. Karena itu, mereka yang berkuasa saat ini harus melakukan hijrah moral bila tak ingin negara hancur.

Begitu dikatakan Wakil Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Priyo Budi Santoso, di sela Muktamar VI ICMI di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, Minggu (13/12).

Politisi Golkar ini menyinggung rekannya separtai, Ketua DPR RI Setya Novanto (Setnov), yang saat ini sedang tersangkut kasus pelanggaran etika "Papa minta saham".

Priyo mengklaim, jika dirinya dalam posisi Setnov sekarang maka dia akan segera mundur dari jabatan. Hal itu pasti dilakukannya karena mengikuti keinginan masyarakat banyak.

Jika Setnov mundur sekarang, lanjut Priyo, dia pasti akan mendapatkan penghargaan dari masyarakat. Masyarakat pun akan bersimpati kepadanya.

"Saya kira suara masyarakat secara luas sudah seperti ini ya, saya tidak bisa menyarankan apa-apa kepada Pak Setya Novanto. Andaikan saya jadi beliau, sebagai Ketua DPR yang hari ini diperlakukan seperti sekarang ini, saya mundur," katanya, di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, Minggu (13/12).

"Dan kalau mundur, pasti ada sedikit dari orang lain untuk simpati. Tapi kalau beliau memutuskan lain ya terserah beliau, itu hak beliau," pungkasnya.

Sebenarnya, Priyo juga pernah disebut terlibat dalam kasus korupsi, yaitu korupsi pengadaan Al Quran, sewaktu dirinya menjabat Wakil Ketua DPR RI.

Dugaan keterlibatan Priyo terungkap dari rekaman sadapan yang disetel Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di pengadilan. Namanya pun disebut berkali-kali dalam proses penyidikan dan pengadilan kasus itu,(rmol/rt)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER