Kanal

Pansus Angket Freeport Mendesak Dibentuk

JAKARTA-riautribune: Kisruh rekaman "papa minta saham" yang semakin memanas dan menjadi bola liar mendapat kritik publik. Dikhawatirkan, semakin lama kisruh ini digulirkan ke ranah publik maka semakin bias substansi mengenai rekaman tersebut, untuk itu rakyat mendukung DPR membentuk Pansus Angket Freeport.

Demikian disampaikan pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI), Panji Nugraha kepada redaksi, Selasa (8/12).

"Rakyat mendukung DPR membentuk Pansus Freeport agar kasus tersebut tidak hanya mempersoalkan etik saja, karena hal yang substansial dari kisruh ini adalah soal perpanjangan Freeport yang sudah 41 tahun mengambil kekayaan alam bangsa kita," tutur Panji.

Ia menjelaskan, tujuan dari angket nanti adalah agar masyarakat mengetahui permasalahan yang sebenarnya secara utuh tanpa opini yang digiring. Karena keinginan bangsa ini yakni mengelola kekayaan alam sendiri dan mencari pihak yang sebenarnya bersalah karena melanggar UU dengan menjamin perpanjangan Freeport dan pihak yang membuat gaduh bangsa ini.

"Seharusnya sebagai pejabat publik, pemerintah lebih mementingkan kepentingan rakyat, dalam kasus ini adalah mengembalikan pengelolaan tambang emas Freeport ke Tanah Papua, agar dapat mensejahterakan rakyat Papua dan bangsa Indonesia. Janganlah kita mau diadu domba oleh asing, dan ingat Indonesia harus terbebas dari kepentingan asing, terutama pejabat yang lebih membela kepentingan asing daripada kepentingan bangsa sendiri," papar dia.

"Untuk alasan tersebut Pansus Angket Freeport sangat perlu dan relevan dibentuk dengan segera agar Indonesia mampu berdikari," tutup Panji menambahkan. [rus]

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER