Kanal

Tanpa AS, DPR RI Tetap Dukung Reformasi di Dewan HAM PBB

Jakarta - Riautribune:Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Evita Nursanty menyayangkan keputusan Amerika Serikat keluar dari Dewan HAM PBB. Padahal, Dewan HAM PBB merupakan sebuah forum kerja sama multilateral penting, sekaligus bukti komitmen masyarakat internasional untuk menegakkan dan memajukan perlindungan HAM.

 

“Indonesia tentu sangat meyayangkan keputusan AS ini, apalagi dasarnya hanya karena pembelaan mereka terhadap Israel di mana masyarakat dunia tentu masih memperdebatkan hal itu. Kami terus mendukung reformasi di Dewan HAM PBB dan juga badan PBB lainnya tapi proses itu kan butuh dukungan, dan bukan dengan cara keluar,” kata Evita Nursanty, di Jakarta, Rabu, 20 Juni 2018.

 

Hal itu disampaikan Evita menanggapi keputusan keluarnya AS dari Dewan HAM PBB. Keputusan tersebut diumumkan Menteri Luar Negeri Michael Richard Pompeo dan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley dalam konferensi pers Selasa sore waktu Amerika Serikat. Menurut Evita, Dewan HAM PBB penting karena menjadi harapan bagi masyarakat lemah di seluruh dunia untuk mendapat perhatian bagi perlindungan dari berbagai pelanggaran HAM.

 

“Dewan HAM PBB merupakan forum kerja sama multilateral dan menjadi bentuk komitmen masyarakat internasional untuk menegakkan dan memajukan perlindungan HAM,” ujarnya. Dengan keluarnya AS itu, lanjut Evita, masyarakat dunia akan mempertanyakan kembali komitmen negara adi daya tersebut yang ingin disebut sebagai pemimpin global. Selain itu, negara yang mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia di seluruh dunia, termasuk untuk perdamaian dan kesejahteraan dunia. (vvc)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER