pilihan +INDEKS
Soal Lansia Tidak Boleh Keluar Rumah, Ini Tanggapan Iwan Fals
JAKARTA - Musisi senior Iwan Fals ikut berkomentar mengenai permintaan dari pemerintah yang menganjurkan agar lansia tidak
keluar rumah dalam satu bulan ke depan.
"Oalah rupanya cuma usul toh, yang umur 60 tahun dan belum divaksin, yang punya komorbid, sebaiknya enggak keluar rumah
selama 2 minggu sampai sebulan ini," tulis Iwan Fals lewat unggahan di Twitter pada Senin (7/2).
"[tadinya] dipikir ini peraturan, berarti saya bisa kelayapan dong, sudah 2x divaksin soalnya walau adalah dikit-dikit
komorbid," guyon musisi berusia 60 tahun ini.
Seiring dengan lonjakan kasus Omicron di Indonesia, pemerintah memberikan perhatian khusus kepada warga lanjut usia
(lansia) yang lebih rentan terpapar Omicron.
Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Panjaitan meminta warga berusia 60 tahun ke atas yang mempunyai penyakit turunan
(komorbid) dan belum disuntik vaksin untuk tidak ke luar rumah selama sebulan ke depan.
"Buat teman-teman yang umurnya 60 tahun ke atas dan belum divaksin, punya komorbid, saya sarankan jangan keluar dari
rumah," ujar Luhut dalam 'Harlah ke-96 NU di NTT' yang disiarkan secara daring, Sabtu (5/2).
Saran itu ia sampaikan dengan melihat peningkatan kasus positif Covid-19 yang cukup drastis dalam beberapa hari terakhir.
Selain itu, berdasarkan data yang ia punya, kebanyakan pasien Covid-19 yang meninggal dunia adalah warga lanjut usia.
"Karena data yang ada yang saya katakan tadi sebagian besar yang meninggal itu adalah orang-orang yang sudah sepuh, ada
komorbid dan belum vaksin," tutur dia.
"Ini penting, tapi enggak boleh anggap enteng Omicron ini karena Omicron ini juga bisa merusak kepada tubuh kita,"
sambungnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) ini mengatakan untuk kasus bergejala ringan agar
isolasi mandiri dan menjalani perawatan di rumah.
Namun, untuk pasien kategori lansia agar segera dibawa ke rumah sakit atau tempat isolasi terpusat.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan komorbid
menjadi alasan lonjakan kasus kematian Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut Nadia, banyak dari pasien positif Covid-19 memiliki komorbid yang menyebabkan angka kematian naik drastis. Komorbid
yang dimaksud meliputi hipertensi hingga diabetes.
"Ini (kematian) karena komorbid penyebabnya karena banyak yang positif termasuk juga yang komorbid. Jadi, biasanya karena
komorbidnya yang tidak terkontrol dengan baik seperti hipertensi dan diabetes," kata Nadia*
Berita Lainnya +INDEKS
Mengenal Pacing Setawar, Tanaman yang Memiliki Khasiat Mengobati Batuk
PEKANBARU Riautribune com - Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, term.
PEMPRI Gelar Festival Dangdut 2, Ratusan Peserta Antusias Daftarkan Diri
PEKANBARU, Riautribune.còm - Persatuan Musisi dan Penyanyi Riau (PEMPRI) menggelar Festival Dang.
Tak Mau Kalah dengan ChatGPT, TikTok Bikin Chatbot Bernama Tako
JAKARTA, Riautribune.com - TikTok ternyata ingin ambil bagian dari tren kecerdasan buatan ChatBot.
Matahari Lintasi Atas Ka'bah 27 dan 28 Mei, Yuk Cek Lagi Arah Kiblat
PEKANBARU, Riautribune.com - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) .
Parade Soto Nusantara, Batiqa Hotel Pekanbaru Menyajikan Kelezatan 5 Soto Dari Berbagai Daerah
PEKANBARU, Riautribune.com - Siapa yang tak kenal dengan kuliner soto? Ya, kuliner soto ini pasti.
Anniversary Ke - 8 NMax XMax Riders, Ketua JMSI Bengkalis Jelajah Indonesia ke Sulawesi
DURI, Riautribune.com - Setelah sukses sebelumnya menjelajah Indonesia hingga ke Mandalika, Lombo.