pilihan +INDEKS
Sikapi Kasus Panti Asuhan Tunas Bangsa,
Noviwaldy : Dissos Harus Lakukan Pengawasan Berkala
PEKANBARU - riautribune : Wakil Ketua DPRD Riau Ir. H. Noviwaldy Jusman mengaku sangat prihatin dan menyayangkan terjadinya kasus memilukan di Panti Asuhan Tunas Bangsa Pekanbaru. Dari kasus ini, Ia berharap semua pihak mengambil pelajaran, terutama bagi Dinas Sosial Provinsi Riau sebagai pihak yang berhubungan langsung dengan masalah tersebut.
"Kami sangat menyayangkan dan prihatin atas kasus yang terjadi di Panti Asuhan Tunas Bangsa. Karena itu kami berharap pihak-pihak terkait tanggap jangan sampai ada kasus serupa terjadi lagi di masa mendatang," kata Noviwaldy Jusman, Rabu (1/2/2017).
Politisi Demokrat ini mengatakan, terjadinya kasus tersebut akibat lambannya pihak Dinas Sosial bersikap. Diketahui yayasan ini sudah dibekukan izin sejak 2011 lalu, tapi dibiarkan beroperasi.
"Kami berharap kedepan Dissos melakukan pengawasan secara berkala untuk melihat dan memantau seluruh panti asuhan baik di Pekanbaru dan Riau keseluruhan. Masih banyak panti-panti yang didirikan di daerah ini," lanjutnya.
Pengawasan dimaksud, kata Noviwaldy, tidak hanya sebatas persoalan izin, tetapi kelayan tempat tinggal, pengasuhan sampai pada ketersediaan fasilitas, akomodasi dan berbagai hal menyangkut kehidupan masyarakat panti.
"Apalagi panti-panti yang mendapat bantuan dari Pemprov Riau. Perlu ditinjau, apakah biayanya dipakai sesuai tujuan, sesuai peruntukan. Karena bisa saja bantuan yang diberikan tidak sampai pada warga panti," tegasnya.
Ia menyebutkan, terjadinya tindak kekerasan dan penelantaran di Panti Asuhan Tunas Bangsa, sudah mencoreng nama daerah ini, seakan-akan Pemprov Riau tidak bisa memperhatikan masyarakatnya. Sangat disayangkan, niat para donatur untuk beramal ke panti justru tidak dimanfaatkan dengan baik.
"Terkait masalah hukum, kami tidak ingin mencampuri. Serahkan prosesnya pada pihak penegak hukum. Sedangkan kita, khususnya Pemprov untuk segera menyikapi dan melakukan langkah-langkah kongkrit," imbau dia lagi.
Mencuatnya kasus di Panti Asuhan Tunas Bangsa hingga menjadi isu nasional setelah ada laporan korban tindak kekerasan oleh pengasuh hingga menewaskan bayi berumur 18 bulan, M. Zikli.
Setelah ditelusuri, ternyata yayasan yang mempunyai beberapa panti asuhan ini sudah tak mendapat izin dari Dinas Sosial sejak 2011 lalu. Dari penyelidikan, ternyata para penghuni juga diketahui ditelantarkan oleh pengasuh.(grc)
Berita Lainnya +INDEKS
Demokrat Siapkan Dua Nama untuk Pilkada Inhil, Sulastri dan Syamsudin Uti
PEKANBARU, Riautribune. com - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak bakal dilaks.
PT KAS Kembali Bantu Perbaikan Jalan Lintas Selatan Batang Cinaku
Batang Cenaku, Riautribune.com - Ruas jalan lintas selatan (Jalinsel) di Kecamatan Batang Cenaku .
Ikhtiar PHR Dukung Sektor Pendidikan Riau Ciptakan Generasi Emas Berdaya Saing
PEKANBARU, Riau Tribune. com – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada 2 Mei 2024 .
MD KAHMI Pelalawan Gelar Halal Bihalal dan Diskusi Publik Bahas Masalah Pilkada
PELALAWAN, Riautribune.com - Majelis Daerah KAHMI (MD KAHMI) Kabupaten Pelalawan menggelar giat H.
Besok Balon Gubri Edy Natar Akan Serahkan Formulir Serentak ke Semua Partai
PEKANBARU, Riautribune.com- Setelah PKB, Demokrat, PDIP dan Nasdem, hari ini Rabu (1/5) Bakal Cal.
Ribuan Siswa Serbu Pameran Hardiknas Pelalawan
PELALAWAN-Ribuan pelajar dan wali murid mendatangi stand pameran Hari Pendidikan Nasional tingkat.