Noviwaldy : Dissos Harus Lakukan Pengawasan Berkala

Kamis, 02 Februari 2017

PEKANBARU - riautribune : Wakil Ketua DPRD Riau Ir. H. Noviwaldy Jusman mengaku sangat prihatin dan menyayangkan terjadinya kasus memilukan di Panti Asuhan Tunas Bangsa Pekanbaru. Dari kasus ini, Ia berharap semua pihak mengambil pelajaran, terutama bagi Dinas Sosial Provinsi Riau sebagai pihak yang berhubungan langsung dengan masalah tersebut.

"Kami sangat menyayangkan dan prihatin atas kasus yang terjadi di Panti Asuhan Tunas Bangsa. Karena itu kami berharap pihak-pihak terkait tanggap jangan sampai ada kasus serupa terjadi lagi di masa mendatang," kata Noviwaldy Jusman, Rabu (1/2/2017).

Politisi Demokrat ini mengatakan, terjadinya kasus tersebut akibat lambannya pihak Dinas Sosial bersikap. Diketahui yayasan ini sudah dibekukan izin sejak 2011 lalu, tapi dibiarkan beroperasi.

"Kami berharap kedepan Dissos melakukan pengawasan secara berkala untuk melihat dan memantau seluruh panti asuhan baik di Pekanbaru dan Riau keseluruhan. Masih banyak panti-panti yang didirikan di daerah ini," lanjutnya.

Pengawasan dimaksud, kata Noviwaldy, tidak hanya sebatas persoalan izin, tetapi kelayan tempat tinggal, pengasuhan sampai pada ketersediaan fasilitas, akomodasi dan berbagai hal menyangkut kehidupan masyarakat panti.

"Apalagi panti-panti yang mendapat bantuan dari Pemprov Riau. Perlu ditinjau, apakah biayanya dipakai sesuai tujuan, sesuai peruntukan. Karena bisa saja bantuan yang diberikan tidak sampai pada warga panti," tegasnya.

Ia menyebutkan, terjadinya tindak kekerasan dan penelantaran di Panti Asuhan Tunas Bangsa, sudah mencoreng nama daerah ini, seakan-akan Pemprov Riau tidak bisa memperhatikan masyarakatnya. Sangat disayangkan, niat para donatur untuk beramal ke panti justru tidak dimanfaatkan dengan baik.

"Terkait masalah hukum, kami tidak ingin mencampuri. Serahkan prosesnya pada pihak penegak hukum. Sedangkan kita, khususnya Pemprov untuk segera menyikapi dan melakukan langkah-langkah kongkrit," imbau dia lagi.

Mencuatnya kasus di Panti Asuhan Tunas Bangsa hingga menjadi isu nasional setelah ada laporan korban tindak kekerasan oleh pengasuh hingga menewaskan bayi berumur 18 bulan, M. Zikli.

Setelah ditelusuri, ternyata yayasan yang mempunyai beberapa panti asuhan ini sudah tak mendapat izin dari Dinas Sosial sejak 2011 lalu. Dari penyelidikan, ternyata para penghuni juga diketahui ditelantarkan oleh pengasuh.(grc)