pilihan +INDEKS
Kejaksaan Panggil Pihak Perusahaan
Rully:"Tunggakkan BPJS ketenagakerjaan Pekanbaru Capai Rp3M"
PEKANBARU-riautribune: Kejaksaan Negeri Kota Pekanbaru, akhirnya memanggil ratusan perusahaan yang melakukan penunggakkan iuran BPJS ketenagakerjaan di kota Pekanbaru, yang jumlahnya mencapai ratusan.
Rully Kasi Datun kejaksaan Negeri kota Pekanbaru kepada wartawan menuturkan bahwa hingga saat ini bulan agustus 2019, tercatat Rp3Milyar tunggakkan biaya BPJS Ketenagkerjaan yang belum dibayar oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Pekanbaru.
"Jumlah ini pun meningkat dibandingkan tahun lalu yang juga menyentuh angka Rp2Milyar, dan sekarang hingga bulan agustus Rp3M. Dengan hal ini, berdasarkan SKK (surat Kuasa Khusus) kami pihak kejaksaan yang telah melakukan MoU dengan BPJS ketenagakerjaan Kota Pekanbaru, kemudian memanggil perusahaan dalam agenda, Sosialisasi kepatuhan dan mediasi SKK perusahaan penunggak iuran BPJS ketenagakerjaan bersama kejaksaan negeri kota Pekanbaru,"Ucap Rully kepada wartawan disela-sela acara di aula lantai 3 Kajari kota Pekanbaru.
Ditambahkankannya, kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 14 hingga 15 agutsus, kemudian dilanjutkan lagi tanggal 28 hingga 29 agustus tahun 2019.
"Jadi sejak hari pertama kami sudah memanggil sebanyak 100 perusahaan, kita sudah mediasi. Beberapa perusahaan akomodatif, dan mencoba mengangsur tunggakkannya. Jadi ada itikad baik, sehingga nilai tunggakkan yang besar tadi bisa kita minimalisir,"Ucap Rully.
Lebih lanjut Rully menuturkan bahwa program ini adalah sebuah upaya preventif dan sosialisasi kepada perusahaan agar pembayaran iuran lebih tepat waktu dan akomodatif.
Ronny (32) salah satu pemilik perusahaan ketika diwawancarai Riautribune.com, memang awal dirinya cukup terkejut menerima surat kejaksaan.
"Saya pikir kami ada melakukan pelanggaran secara hukum, ternyata tidak, bentuknya hanya sosialisasi. Memang kami akui, ada keterlambatan pembayaran iuran BPJS tahun ini. MOhon dipahami, karena ketatnya aturan pemerintah soal kegiatan proyek bahkan program pengadaan, mempersulit kami untuk mendapatkan pekerjaan. Belum lagi persoalan setiap instasi yang mengaku anggarannya minim, bahkan dipangkas karena efisiensi anggaran. Yah, berdampak pada pemasukkan kami pihak perusahaan, salah satu imbasnya keterlambatan BPJS ketenagakerjaan,"Ucap pemilik perusahaan yang ber karyawan 15 orang ini.(RLS)
Berita Lainnya +INDEKS
Gen Z Rentan Alami Gangguan Kejiwaan, Ini Saran Spesialis Kesehatan Jiwa Mengatasinya
PEKANBARU, Riautribune.com - Kesehatan mental (mental health) kini menjadi topik hangat yang perl.
Batik Tulis Rumah Lengkepe Kreatif Gelar Fashion Show di Mal SKA Pekanbaru
PEKANBARU, Riautribune.com - Rumah Lengkepe Kreatif menggelar fashion show hasil karya batik tuli.
Penelitian Tunjukkan BPA Berbahaya, Ancam Kesehatan Masyarakat Indonesia
PEKANBARU, Riautribune.com - Hingga saat ini, galon yang mengandung BPA masih terus beredar di In.
Mengenal Lebih Dekat Hewan Imut Bernama Sugar Glider
PEKANBARU, Riautribune.com – Ada berbagai macam komunitas pecinta hewan di Pek.
Ingin Nikmati Masakan Jepang dengan Kelas Hotel Mewah? Yuk ke BATIQA Hotel, Ada Promonya Loh
PEKANBARU, Riautribune.com - Masakan Jepang memang dikenal memiliki cita rasa yang unik dan nikma.
Masih Jadi Pilihan Favorit, Selama Libur Lebaran 15 Ribu Wisatawan Kunjungi Alam Mayang
PEKANBARU, Riautribune.com - Taman Rekreasi Alam Mayang yang berlokadi di Jalan Imam Munand.