pilihan +INDEKS
Penelitian Tunjukkan BPA Berbahaya, Ancam Kesehatan Masyarakat Indonesia
PEKANBARU, Riautribune.com - Hingga saat ini, galon yang mengandung BPA masih terus beredar di Indonesia. Padahal, bahaya BPA jika terpapar pada tubuh manusia dalam jangka panjang akan sangat fatal. Itulah mengapa edukasi tentang BPA ini sangat penting pada masyarakat.
Meskipun sudah banyak yang tahu, tetapi tentu masih ada beberapa orang yang belum menyadari bahaya BPA atau bisphenol A. Selain itu, mengapa BPA berbahaya juga masih menjadi pertanyaan. Nah, dalam artikel ini akan dibahas mengenai pengertian sampai dengan alasan pelarangannya.
Menurut Prof Junaidi Khotib, S.Si., M.Kes., Ph.D., Apt., BPA adalah bahan kimia yang mengganggu fungsi endokrin, hormon dalam tubuh. Jika tubuh terpapar BPA, maka akan terjadi gangguan fisiologi karena endokrin terganggu.
Umumnya, BPA ini digunakan sebagai produksi plastik, termasuk galon yang berisi air minum di Indonesia. Namun, zat ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kelainan endokrin yang mengakibatkan berbagai penyakit.
Pelarangan Penggunaan BPA di Negara Lain
Di luar negeri, BPA sudah menjadi concern yang luar biasa. Kebijakan mengenai BPA sendiri terus berubah, mulai dari tahun 2010 sampai tahun 2015 jumlah BPA yang diperbolehkan semakin mengecil. Hal itu menunjukkan adanya concern terhadap dampak kesehatan BPA.
Namun sayangnya, di Indonesia topik ini belum begitu diperhatikan. Peredaran galon yang masih mengandung BPA masih terus berjalan dan membuat risiko kesehatan akibat paparan BPA meningkat.
Mengapa Masih Diperbolehkan di Indonesia?
Menanggapi banyaknya kandungan BPA pada galon AMDK di Indonesia, BPOM pada dasarnya sudah mengetahui masalah ini. Namun, penggantian antara satu produk dengan produk lainnya memang tidak mudah dan bertahap.
Pelarangan galon BPA pun baru akan dilakukan dalam jangka pendek, seperti penurunan tolerability daily intake, seperti di Eropa. Kemudian, ada rencana pelabelan produk yang mengandung polikarbonat sehingga masyarakat bisa melihat apakah produk tersebut berbahaya atau tidak.
Alasan mengapa galon BPA masih terus beredar itu salah satunya karena harga PET relatif lebih tinggi dibandingkan dengan polikarbonat. Polikarbonat juga tersedia lebih banyak di pasaran. Bahannya pun lebih stabil dan kuat karena keras, tetapi sayangnya juga lebih berbahaya. (*)
Berita Lainnya +INDEKS
Gen Z Rentan Alami Gangguan Kejiwaan, Ini Saran Spesialis Kesehatan Jiwa Mengatasinya
PEKANBARU, Riautribune.com - Kesehatan mental (mental health) kini menjadi topik hangat yang perl.
Batik Tulis Rumah Lengkepe Kreatif Gelar Fashion Show di Mal SKA Pekanbaru
PEKANBARU, Riautribune.com - Rumah Lengkepe Kreatif menggelar fashion show hasil karya batik tuli.
Mengenal Lebih Dekat Hewan Imut Bernama Sugar Glider
PEKANBARU, Riautribune.com – Ada berbagai macam komunitas pecinta hewan di Pek.
Ingin Nikmati Masakan Jepang dengan Kelas Hotel Mewah? Yuk ke BATIQA Hotel, Ada Promonya Loh
PEKANBARU, Riautribune.com - Masakan Jepang memang dikenal memiliki cita rasa yang unik dan nikma.
Masih Jadi Pilihan Favorit, Selama Libur Lebaran 15 Ribu Wisatawan Kunjungi Alam Mayang
PEKANBARU, Riautribune.com - Taman Rekreasi Alam Mayang yang berlokadi di Jalan Imam Munand.
Padu Padan Agnes Budhisurya untuk Inspirasi Baju Lebaran
JAKARTA, Riautribune.com - Berkarya dengan cinta membuat seniman akan selalu muda. Barangkali ini.