pilihan +INDEKS
Dipungut Hingga Rp.400 Ribu untuk Biaya Perpisahan, SD di Rintis Dinilai Lakukan Pungutan Liar
PEKANBARU, Riautribune.com - Memasuki bulan Juni 2022, saatnya bagi siswa siswi Sekolah Dasar untuk mempersiapkan diri memasuki jenjang pendidikan lanjutan pertama.
Selama 6 tahun menempuh pendidikan di sekolah, usai mengikuti ujian akhir, siswa-siswi Sekolah Dasar akan mengikuti penjaringan untuk masuk ke jenjang Sekolah Menengah Pertama pilihan mereka.
Sebelum melakukan pendaftaran ke jenjang lanjutan pertama, sudah menjadi tradisi yang selalu dilaksanakan di sekolah dasar yakni acara perpisahan bagi siswa-siswi kelas IV kepada guru dan teman-teman mereka.
Seperti yang diceritakan oleh beberapa orangtua murid yang anaknya menempuh pendidikan dasar di salah satu sekolah negeri milik pemerintah yang ada di kecamatan Limapuluh, Pekanbaru.
Mereka menyampaikan bahwa acara yang akan diadakan tersebut mewajibkan orangtua murid untuk membayar biaya sebesar Rp300.000 hingga Rp.400.000. Hal tersebut mendapat protes dari beberapa orangtua murid yang mengatakan bahwa mereka dari keluarga kurang mampu.
"Bukannya kami tidak mendukung guru-guru yang sudah mendidik anak kami selama 6 tahun di SD ini. Tapi untuk makan saja kami harus kerja keras, kenapa harus ada pungutan sampai 400 ribu," keluh salah satu orangtua murid yang tidak ingin namanya disebutkan dengan alasan agar anaknya tetap aman.
Senada dengan orangtua murid sebelumnya, ibu Sinaga yang berprofesi sebagai tukang cuci, juga merasa keberatan atas pengumuman dan rapat yang telah digelar oleh pihak sekolah tempat anak mereka menempuh pendidikan.
"Saya hanya tukang cuci baju di rumah orang, kalau diwajibkan bayar 400 ribu, mau dari mana saya cari," jelas ibu Sinaga kepada Riautribune pada Senin 30 Mei 2022.
Ibu Sinaga merasa seperti diberatkan atas ucapan dari guru-guru yang mengadakan rapat persiapan acara perpisahan di sekolah anaknya yang mengundang orangtua murid.
"Tadi waktu saya bilang saya tidak mampu, gurunya seperti tidak senang gitu. Malah dibilang ke saya, masa ibu tega tidak bayar, anak ibu sudah kami didik 6 tahun disini. Hanya 400 ribu saja ibu keberatan, itu terlalu namanya bu, begitu kata gurunya ke saya," terang ibu Sinaga mengulang ucapan guru tersebut.
Untuk mengkonfirmasi, Riautribune mencoba menemui pihak sekolah yang dimaksud oleh orangtua murid tersebut.
"Kepala sekolah sedang ada kerjaan, jadi tidak bisa ditemui," ucap salah satu guru yang keberatan menyebutkan namanya. (Reynold)
Berita Lainnya +INDEKS
Perbaikan Jalan Parit Indah akan Dikebut Sebelum Idul Fitri
PEKANBARU, Riautribune.com - Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekan.
Pemko Siapkan Delapan Community House Tampung Pengungsi Rohingya
PEKANBARU, Riautribune.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, kini telah menyiapkan delapan com.
Pemko Siapkan Draf Kerja Sama dengan Pengelola Pasar Bawah
PEKANBARU, Riautribune.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru masih menyiapkan draf kerja sama d.
Dicopot Sebagai Sekda Kampar, Yusri Kini Jadi Staf Ahli Bupati
BANGKINANG, Riautribune.com - Setelah hampir setahun menjabat sebagai Penjabat Bupati Kampar, Kam.
Pemko Pekanbaru Salurkan Bantuan Atensi Senilai Ratusan Juta
PEKANBARU, Riautribune.com - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun, S.STP., M.AP diwakili Kep.