Ir. Effendy Sianipar
Dirikan Lebih 3.000 Kelompok Tani
Jika ada penghargaan tokoh yang paling banyak mendirikan Kelompok Tani (Poktan) di Riau, maka Effendy Sianipar lah orang yang akan menerimanya. Lho kok bisa?
Effendy Sianipar, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Riau 1. Pria yang dilahirkaan di Tarutung, Sumatera Utara, 8 Juni 1957, sudah dua periode menjadi anggota DPR RI, dimulai periode 2014-2019 dan 2019-2024.
Walau lahir dan besar tidak di Riau, namun saat partainya menempatkan dirinya maju sebagai caleg dari Dapil 1 Riau yang meliputi Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Rokan Hulu (Rohul), Rokan Hilir (Rohil), Siak, Kepulauan Meranti dan Bengkalis. Rohul dan Rohil dan terpilih jadai anggota DPR RI, Effendi total menjalankan sumpah janji sebagai anggota dewan, membantu masyarakat tanpa membedakan kelompok, golongan, suku, ras dan agama.
Ketika mulai terpilih jadi anggota DPR RI dari Riau, Effendi melihat Provinsi Riau sebagai ladangnya sawit dan migas. “Tapi di balik itu, ribuan dan bahkan ratusan ribu masyarakatnya masih jadi buruh. Merekalah yang kemudian saya dorong untuk menjadi pelaku-pelaku ekonomi kerakyatan berbasis industri. Puji Tuhan, dari 2014 silam sampai sekarang, sudah lebih dari 3000 kelompok tani (poktan) yang saya dirikan untuk mereka," kata Effendi yang beberapa bulan lalu di rotasi dari Komisi IV DPR ke Komisi V.
Kelompok yang didirikan itu tidak saja di bidang pertanian seperti sawah semata, tapi Poktan ini juga mencakup ternak, budidaya ikan air tawar, hingga budidaya lain. Poktan ini tersebar di seluruh kabupaten-kota di Dapilnya.
Segala keperluan terkait program ekonomi kerakyatan tadi kata Effendy, dia penuhi. Untuk budidaya dan sawah misalnya, dia akan siapkan hand traktor, begitu juga dengan ternak kambing maupun sapi. Bersama Komunitas Tumbuh Bersama, dia juga mengadakan pelatihan untuk para petani agar bisa menambah ilmu dan wawasan supaya bisa lebih mengembangkan diri.
Sementara untuk permodalan, Effendi menggandeng Bank BRI untuk membantu permodalan para petani yang tergabung di Poktan yang didirikannya itu. “Kita berharap Bank BRI dapat membantu dan mempermudah segala urusan peminjaman bagi para petani. Pihak bank juga kita minta memprioritaskan para petani dalam kepengurusan administrasi,” terangnya.
Sarjana Teknik Sipil Universitas Darma Agung ini melihat bagi rakyat lapis bawah, permintaan mereka tidak banyak. "Mereka hanya perlu hidup tentram, punya pendapatan yang bisa menyekolahkan anak-anaknya. Nah, lewat program ekonomi kerakyatan ini, mudah-mudahan penghasilan mereka bertambah," ujarnya.
Walau saat ini Komisi yang digelutinya tidak lagi berhubungan dengan pertanian dan perkebunan, tapi mantan Ketua Umum Gapensi DKI Jakarta periode tahun 2002-2006 tetap akan membantu kelompok yang sudah didirikannya.
Effendy berharap, pemerintah provinsi Riau juga lebih gencar menggalakan program ekonomi kerakyatan ini, apalagi masa pandemi Covid-19 ini, masyarakat lapis bawah yang banyak terpukul.
"Harapan saya, pemerintah daerah lebih gencar melakukan hal yang sama. Bantu masyarakat sesuai dengan kebiasaan mereka dalam mencari kehidupan, jangan menyodorkan hal yang membuat mereka harus belajar dan beradaptasi lagi. Lalu siapkan pasarnya. Kalau ini dilakukan, saya yakin usaha yang digeluti masyarakat akan cepat berkembang dan maju," ujarnya lagi.
Membantu Tanpa Membedakan Suku dan Agama
Bagi Effendy Sianipar, ketika dia terpilih dan dilantik jadi anggota DPR RI, maka saat itu dirinya menjadi wakil bagi semua orang di Dapilnya, Provinsi Riau.
Saat turun ke Dapil, dia tidak pernah membedakan suku, golongan dan agama. Hal ini terlihat ketika Idul Adha, Hari Raya Kurban tahun lalu, 2021.
Pada Idul Adha itu, dia ikut menyumbangkan tiga ekor sapi ke tiga masjid di Pekanbaru. Sapi itu diperuntukan jadi sapi kurban di Masjid LDII Luhur H Dasiran di Kelurahan Bandaraya Payung Sekaki, Masjid Luhur Mifrahul Huda, Tangkerang Utara, Bukitraya, serta Masjid Arrahman Kelurahan Tangkerang Utara, Bukitraya. “Saya ingin semua orang berbahagia pada saat hari besar Islam tersebut,” ucapnya.
Semua daging hewan kurban ini, diserahkan kepada jamaah masjid, serta Pondok Pesantren yang ada di lingkungan masjid tersebut.
Sarjana Teknik Sipil yang Jadi Politikus
Dilihat dari rekam jejak pendidikannya, tidak satu pun terkait dengan bidang politik atau sosial dan komunikasi. Setelah menamatkan SDN di Terbing Tinggi, tahun 1969 dan SMPN 2 Terbing Tinggi, tahun 1972, Effendi melanjutkan sekolah ke STM HKBP Pematang Siantar dan tamat tahun 1977. Tamat STM, dia melanjutkan kuliah di STTN Jakarta dan mengambil Diploma Teknik Sipil. Lalu melanjutkan S1 jurusan Teknik Sipil di Universitas Darma Agung Jakarta dan tamat 1991.
Irisan dengan dunia politik atau partai PDI Perjuangan karena sejak kuliah bapak empat orang anak ini aktif di organisasi ke mahasiswaan. Dia tercatat aktif di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). GMNI dikenal sebagai organisasi gerakan berwatak nasionalis dan berazaskan marhaenisme.
Selain itu sebagai pengusaha, dia menjadi Direktur Utama di PT Penata Karya Keluarga Utama (TAKAGAMA). Dari sini dia didapuk jadi Ketua BPD Gapensi DKI, Sekjen Aspanji (Asosiasi Pengusaha Pengadaan Barang dan Jasa Indonesia)
Pengalaman di organisasi GMNI dan aktif di organisasi pengusaha membuat dia ditarik dalam kepengurusan Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDI Perjuangan).
Dia pernah menjabat Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara untuk periode 2005-2010 serta Ketua BPEK (Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan) DPP PDI Perjuangan untuk periode masa jabatan 2010-2015. (drm)
Profil
Pendidikan
SDN Terbing Tinggi. Tahun: - 1969
SMPN 2 Terbing Tinggi. Tahun: - 1972
STM HKBP P. Siantar. Tahun: - 1977
DIPLOMA Teknik Sipil, STTN Jakarta. Tahun: - 1985
S1 Teknik Sipil, Univ. Darma Agung. Tahun: - 1991
Riwayat Pekerjaan
Anggota DPR RI, 2019 – sekarang
Anggota DPR-RI Periode 2014-2019 Fraksi PDI Perjuangan Komisi IV dan Badan Anggaran
Sekretaris Poksi IV Fraksi PDI Perjuangan , Sebagai: Sekretaris Poksi IV.
Direktur Utama PT. Penata Karya Keluarga utama ( TAKAGAMA ), 1985- 2014
Riwayat Organisasi
Lembaga Pengawas Jasa Kontruksi Nasional ( LPJKN ), Sebagai: Dewan Pengawas. Tahun: 2017 -
GMNI Persatuan Alumni , Sebagai: Bendahara Umum. Tahun: 2016 - sekarang
Gapensi Pusat, Sebagai: Dewan Penasehat. Tahun: 2013
LPJKN, Sebagai: Ketua III. Tahun: 2012
AKLINDO, Sebagai: Dewan Penasehat. Tahun: 2012
KADIN DKI Jakarya, Sebagai: Dewan Pertimbangan. Tahun: 2011 - 2013
Aspanji, Sebagai: Sekretaris Jenderal. Tahun: 2011
BPEK DPP PDI Perjuangan, Sebagai: Ketua. Tahun: 2010 - 2015
PD GMNI JAKARTA, Sebagai: Ketua. Tahun: 2009 - 2013
GAPENSI DKI Jakarta, Sebagai: Ketua Umum. Tahun: 2002 - 2006
FORKI DKI Jakarta, Sebagai: Wakil Ketua I. Tahun: 2002 - 2006
BPD Gapensi DKI, Sebagai: Ketua. Tahun: 2002
Berita Lainnya +INDEKS
Maju di Pilwako Pekanbaru Untuk Bahagiakan Warganya dan Memajukan Kotanya
PEKANBARU, Riautribune. com - Sosok dr H Rahmansyah MH.Kes, menjadi perhatian banyak masyarakat d.
Mengenal Sosok Ahmad Tarmizi, Ketua DPW PKS Termuda se -Indonesia Yang Terpilih Sebagai Anggota DPRD
PEKANBARU, Riautribune. com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Riau telah merampungkan suksesi kep.
Bagus Santoso Raih Gelar Doktor Bidang Ilmu Politik
JAKARTA, Riautribune.com, - Bagus Santoso, Wakil Bupati Bengkalis berhasil meraih gelar akademik .
Victor Parulian Ajak Masyarakat Untuk Dukung Derlia Hingga ke Tingkat Internasional
PEKANBARU, Riautribune.com - Prestasi gemilang telah ditorehkan Derlia Magdalena.
Aktivis Tionghoa Yang Berani dan Vokal Itu Telah Tiada
JAKARTA, Riautribune.com - Aktivis Lieus Sungkharisma meninggal dunia beberapa saat lalu, Selasa .
Dosen UIN Suska Riau Jadi Gubernur IndoMS Sumbagteng
PEKANBARU, Riautribune.com - Setelah melalui p.