pilihan +INDEKS
Harga Kapas Pasar Internasional Naik Ke level Tertinggi
Jakarta, Riautribune.com - Harga kapas di pasar internasional naik ke kisaran US$1,16 per ton atau setara Rp16.472 per ton (kurs Rp14.200 per dolar AS) pada Jumat (8/10) lalu. Ini merupakan level tertinggi dalam 10 tahun terakhir, tepatnya sejak 7 Juli 2011.
Levi Strauss & Company, perusahaan jin mendunia asal Amerika menilai kenaikan harga kapas terjadi karena meningkatnya permintaan komoditas sejalan dengan pemulihan ekonomi di berbagai negara. Tapi di sisi lain, ada juga faktor pembatasan perdagangan kapas dari India, salah satu pengekspor kapas dunia kepada sejumlah negara mitra dagangnya.
Kendati begitu, CEO Levi Strauss Chip Bergh menilai kenaikan harga kapas yang terlalu signifikan pada saat ini berpotensi merusak industri. Sebab, sejumlah produsen tekstil, termasuk Levi, tidak serta merta mengerek harga produk mereka di tengah kenaikan harga kapas.
"Situasinya sangat berbeda hari ini. Kami tetap menggunakan harga (kapas) yang berlaku dalam 12 bulan terakhir dan kami bertahan. Kami mempertahankan harga yang sama di tengah tekanan inflasi kepada kami," ungkap Bergh seperti dilansir dari CNBC International, Selasa (12/10).
Selain faktor pulihnya permintaan global, harga kapas yang naik juga disinyalir terjadi karena cuaca ekstrem berupa kekeringan dan gelombang panas di sejumlah daerah di Amerika Serikat.
Padahal, negeri Paman Sam merupakan salah satu produsen kapas besar dunia dan mewajibkan China mengambil kapas dari mereka untuk diproduksi di negeri tirai bambu dan menjual kembali ke AS.
Lebih lanjut, kenaikan harga kapas akan mengganggu industri tekstil dan ritel, seperti penjualan kaos dan jin yang menggunakan kapas sebagai bahan baku dengan porsi mencapai 90 persen. Bergh mengatakan salah satu strategi yang dilakukan perusahaan adalah menggeser skema penjualan dari grosir ke eceran.
Ia melihat permintaan kaos dan jin yang masih tinggi di masyarakat memberikan potensi penjualan eceran yang lebih banyak dengan harga penuh. Kendati begitu, beberapa saham perusahaan pakaian terpukul di pasar modal akibat sentimen kenaikan harga kapas, seperti Ralph Lauren, Gap Inc., hingga Kontoor Brands yang memiliki merek dagang jin Wrangler dan Lee.
Berita Lainnya +INDEKS
Bocorkan Rencana Mengebom Gaza dengan Bom Nuklir, Menteri Israel Ini Dicopot
TEL AVIV, Riautribune.com -- Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mencopot Menteri Kebudayaa.
Kecam Israel, Aktris Angelina Jolie Sebut Gaza Berubah Dari Penjara Terbuka Menjadi Kuburan Massal
JAKARTA, Riautribune.com - Angelina Jolie menyebut Jalur Gaza dengan cepat berubah menjadi “kub.
Bolivia Jadi Negara Pertama Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel Karena Bombardir Gaza
JAKARTA, Riautribune.com - Bolivia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai teguran a.
Pasokan Diblokade Israel, Warga Gaza Minum Air Laut untuk Bertahan Hidup
GAZA, Riautribune.com -- Penduduk Gaza semakin putus asa karena kehabisan air bersih untuk dikons.
Masjid dan Seribu Bangunan di Gaza Hancur Lebur Dibombardir Pesawat Tempur Israel
JAKARTA, Riautribune.com - Pesawat tempur Israel menggempur rumah ibadah umat Islam di wilayah Ja.
Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 232 Orang, Ribuan Warga Terluka
GAZA, Riautribune.com - Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Gaza bertambah menjad.