pilihan +INDEKS
Warga Meranti Tewas Diterkam Buaya
PEKANBARU - Zaini, seorang warga Desa Mekar Sari, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa setelah sempat hilang selama dua hari akibat diterkam seekor buaya muara.
Kepala Desa Mekar Sari, Erman dihubungi Antara dari Pekanbaru, Rabu mengatakan insiden memilukan itu menimpa pria lajang berusia 35 tahun yang merupakan tulang punggung keluarga dan kesehariannya bekerja sebagai buruh tebang sagu tersebut. "Almarhum kesehariannya bekerja di perkebunan sagu. Mulai dari menebang hingga membawanya ke sungai untuk dibawa ke pabrik," katanya.
Menurut Erman, insiden serangan buaya yang untuk pertama kalinya terjadi di Desa Mekar Sari itu terjadi pada Minggu kemarin (28/10). Insiden tersebut, katanya, terjadi saat korban sedang mengikat batang-batang sagu di sungai Desa Mekar Sari. Bagi masyarakat setempat, sungai merupakan transportasi andalan untuk membawa batang sagu dari perkebunan menuju pabrik.
Batang-batang sagu yang disebut tual itu kemudian diikat dan dibentuk menjadi semacam rakit. Pada saat merakit sagu itulah, lanjut Erman, korban tiba-tiba hilang. "Kejadiannya sangat cepat, hanya sekitar dua menit korban hilang. Awalnya kami tidak tahu bahwa korban diserang buaya," lanjutnya.
Namun, keesokan harinya dia mengatakan warga yang terus melakukan pencarian sejak kejadian hilangnya Zaini melihat seekor buaya muara berukuran besar sedang menggigit potongan tubuh manusia, tepatnya pada bagian kaki. Terang saja, kejadian warga melihat buaya membuat masyarakat desa semakin yakin bahwa korban hilang akibat diserang predator tersebut.
Proses pencarian selanjutnya semakin ditingkatkan. Upaya itu membuahkan hasil setelah pada Selasa kemarin (30/10/2018) warga menemukan jasad korban terapung tidak jauh dari lokasi hilangnya Zaini.
Namun sangat disayangkan, korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Beberapa bagian tubuh korban hilang. "Kedua tangannya sudah tidak ada lagi. Kemudian kaki kiri terpotong hingga lutut. Korban sudah dimakamkan oleh keluarganya," tuturnya.
Dengan adanya kejadian mengerikan itu, Erman berharap ada tindakan dari pihak berwenang sehingga tidak menimbulkan korban lagi. Serangan buayab kerap kali terjadi di Riau. Sebelum insiden maut di Meranti tersebut, sebelumnya kejadian serupa terjadi di Kabupaten Kuantan Singingi. Beruntung, dalam insiden di tersebut, korban yang merupakan siswa SMP selamat dan hanya mengalami luka ringan.
Kepada Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau Mulyo Hutomo mengatakan bahwa kemunculan buaya dan terlibat konflik dengan manusia lebih diakibatkan terganggunya habitat predator tersebut. (antr)
Berita Lainnya +INDEKS
Peringatan May Day di Perawang Bertabur Hadiah, Bukti Sinergitas Pekerja, Perusahaan dan Pemkab Siak
SIAK, Riautribune.com - Peringatan May Day (Hari Buruh Internasioanl) di Perawang, Kecamatan Tual.
Pemkab Siak Buka Layanan Pengaduan Berbasis Online 24 Jam Untuk Korban, Jangan Ragu Melapor
SIAK, Riautribune.com - Dalam upaya menghentikan kekerasan pada Perempuan dan Anak serta mencipta.
Elektabilitas Kelmi Amri Tertinggi di Rokan Hulu
JAKARTA, Riautribune.com - Lembaga Survei Indikator.
Kecewa Tak Dapat Kupon, Peserta: 'Dah Macam Berebut Sembako dah, Moh lah Balik, Panitia Tak Jelas
SIAK, Riautribune.com - Gara-gara tak kebagian Kupon, warga yang mengikuti acara Jalan Seha.
Edy Natar: Apakah Karena Ada Nasution, Saya Bukan Anak Asli Riau?
PEKANBARU, Riautribune. com - Pernyataan Wan Abu Bakar beberapa hari lalu yang .