Tujuh Santriwati Jadi Korban Ledakan Tabung Gas Elpiji

TASIKMALAYA- riautribune : Sebanyak tujuh orang santriwati dan seorang pengurus Pondok Pesantren Baitul Hakim, Kampung Haurkuning, Desa Mandalaguna, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, menjadi korban ledakan tabung gas elpiji 12 kilogram. Akibat ledakan disertai kebakaran di dapur ponpes tsebut, korban mengalami luka bakar.

Bahkan tiga korban harus dirujuk ke RS Permata Bunda Kota Tasikmalaya lantaran mengalaminluka bakar cukup serius. Peristiwa tersebut terjadi Selasa (25/7) sekitar lukul 15.30 WIB.

" Korban yang dirujuk ke RS Permata Bunda kondisinya culup parah karena mengalAi lukambakar hampir di sekujur tubuh," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Drs Yusri Yunus, Rabu (26/7).

Delapan korban kebakaran dapur ponpes akibat ledakan tabung gas elpiji yaitu Ny Sohibah (40 tahun) pengurus ponpes, sedangkan santriwati yaitu Salma (16), Nurwaedah Fauziah (20), Ismah (16), Nurul )16), Risma Anggraemi (16), Yuni (16), dan Salma Siti Nurmaeroh (16). Korban luka parah yaitu Sohibah, Nurwaedah, dan Salma harus dirujuk ke RS Permata Bunda. Sedangkan korban lainnya cukup mendapatkan oerawatan di Puskesmas Salopa.

Menurut Mila (16), saksi dan juga santriwati ponpes tersebut, kejadian berawal saat Ny Sohibah dan Ismah tengah memperbaiki regulator dan selang kompor gas tersebut. Usai memperbaiki, korban menyalakan kompor namun rulanya terjadi kebocoran pada selang tersebut.

Percikan api dari kompor langsung menyambar tabung gas yang bocor hinggavterjadi ledakan dan menimbulkan kobaran api. " Api yang berasal dari gas elpiji menyambar Ibu Sohibah dan teman-teman yang ada di ruangan dapur," ujar saksi.

Melihat kobaran api dan teriakan minta tolong, para santri dan pengurus ponpes lainnya langsung mendatangi lokasi kejadian. Mereka bahau-membahu memadamkan kobaran api dengan peralatan sedanya. Dalam beberapa menit korban berhasil dijinakan sedangkan korban yang luka bakar langsung dievakuasi ke tempat aman.(rep)