Kanal

HUT ke 66 Provinsi Riau, Ekonomi Riau Tumbuh Sebesar 4,88 Persen

PEKANBARU, Riautribune.com - Gubernur Riau menyampaikan bahwa pada triwulan II 2023, ekonomi Provinsi Riau tumbuh sebesar 4,88 dan merupakan sebuah kado istimewa untuk perayaan Hari Jadi Ke 6- Provinsi Riau. 

Dalam sambutannya, Gubri Syamsuar mengatakan jika tiga tahun lamanya, bangsa Indonesia berusaha bertahan, bangkit, dan berhasil melawan pandemi Covid-19. 

Syamsuar menuturkan, selain fokus pada penanganan dan pemulihan dampak Covid-19, Pemprov Riau dituntut untuk dapat berinovasi, dengan terus bersinergi menyatukan Visi dan Misi dalam mewujudkan pembangunan Provinsi Riau yang telah direncanakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2019-2024. 

Sebutnya, pada RPJMD tahun 2019-2024, pertumbuhan ekonomi Riau ditargetkan sebesar 3,75 persen. Namun meksipun memiliki tantangan tersendiri akibat Covid-19, namun Ekonomi Riau Triwulan II 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,88 persen (y-on-y), dan melewati target yang telah ditetapkan. 

"Provinsi Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia. Capaian pembangunan Provinsi Riau juga menunjukkan tren positif," ucap Gubri, Rabu (9/8/23). 

Mantan Bupati Siak itu melanjutkan, laporan capaian realisasi investasi Provinsi Riau pada tahun 2022 termasuk ke dalam lima terbaik nasional, ditandai dengan realisasi investasi sebesar Rp 82,5 Triliun, telah mencapai 135,8 persen dari target yang ditetapkan, yaitu sebesar Rp 60,8 Triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 50.888 orang. 

Lalu Gubri menambahkan, pada tahun 2023, realisasi investasi telah ditetapkan sebesar Rp 90 Triliun. Kemudian sebutnya, untuk realisasi Investasi sampai dengan Triwulan II, telah mencapai Rp 9,1 Triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 33.218 orang. 

"Tingginya Investasi di Provinsi Riau, berdampak pada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Riau Februari 2023 sebesar 4,25 persen, turun sebesar 0,15 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022. TPT Provinsi Riau lebih rendah dari capaian Nasional, yaitu sebesar 5,45 persen," katanya. 

Datuk Seri Setia Amanah tersebut mengungkapkan, secara tahunan (y-on-y), inflasi Riau pada bulan Juli 2023 mencapai 1,96 persen, lebih rendah jika dibandingkan inflasi Juli 2022 (7,04 persen), dan terus menunjukkan tren penurunan sejak Desember 2022. 

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan inflasi di Riau terus mengalami penurunan. Di antaranya adalah ketersediaan bahan pokok, dengan demikian harga-harga bahan pokok tersebut juga terpantau stabil. Kemudian juga sudah dilakukan operasi pasar serta gerakan menanam cabai dan padi ditingkatkan. 

Oleh karena itu, Gubri menyampaikan apresiasi kinerja semua pihak yang telah berusaha menurunkan inflasi di Riau. Dia berharap hal ini dapat kita pertahankan, demi pertumbuhan ekonomi yang semakin baik. 

"Perekonomian Riau menunjukkan tren pemulihan yang kuat. Menurut data BPS Provinsi Riau, terjadi penurunan jumlah penduduk miskin di Provinsi Riau. Pada tahun 2022, jumlah penduduk miskin tercatat 500,81 ribu jiwa, menjadi 485,03 ribu jiwa di tahun 2023," tutup Gubri.***

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER