Kanal

Blood Moon 2022 Jadi Gerhana Bulan Terlama dalam 33 Tahun Terakhir

JAKARTA, Riautribune.com - Super Flower Blood Moon atau Gerhana Bulan Total yang terjadi pada Minggu (15/5) disebut Gerhana Bulan Total terlama yang pernah terjadi dalam 33 tahun terakhir.

Menurut kolumnis Space, Joe Rao, bulan purnama Super Flower Blood Moon menghabiskan sekitar 85 menit di dalam umbra atau bayangan gelap Bumi. Angka ini terpaut 11 menit dari rekor sebelumnya, yakni 96 menit pada Agustus 1989.

Super Flower Blood Moon dapat diamati di benua Amerika, Antarktika, Eropa, Afrika, dan Pasifik timur.

Saat fenomena Gerhana Bulan terjadi, beberapa wilayah seperti Selandia Baru, Eropa timur, dan Timur Tengah bahkan mendapat sedikit Gerhana Penumbra.

Sementara itu, seorang fotografer astronomi, Riste Spiroskimelihat Bulan di Makedonia pada pukul 04:45 waktu setempat.

"Bulan terlihat seperti Saturnus, dengan awan tipis panjang di depannya, saat gerhana parsial sedang terjadi - dan Anda dapat melihatnya dengan jelas. Saya kagum dengan pemandangannya," kata Spiroski.

Waktu terlihatnya Super Flower Blood Moon tergantung pada lokasi pengamat. TimeandDate.com mengatakan fase Gerhana Bulan sebagian dimulai 15 Mei pukul 10:28 malam EDT (09.28 WIB pada 16 Mei).

Kemudian fenomena ini mencapai puncak Blood Moon pada 16 Mei pukul 12:11 EDT (11.11 WIB). Fenomena berakhir pada 01:55 EDT (12.55 WIB).

Gerhana penumbra dimulai dan berakhir satu jam lebih awal dari Gerhana Bulan Total.

Lebih lanjut, Gerhana Bulan Total kali ini sangat memukau banyak orang berkat warna kemerahan dan oranye.

Gerhana Bulan sendiri adalah fenomena langit ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus sehingga cahaya Matahari ke Bulan tertutup oleh Bumi.

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER