PEKANBARU, Riautribune.com - Jelang bulan suci ramadhan, para pedagang sapi seluruh Pekanbaru bersepakat tidak berjualan.
Seperti yang disampaikan salah seorang pedagang sapi di pasar Jeffri Noer Pasir Putih, Jufri kepada Riautribune pada Sabtu pagi (26/3/2022).
Ia mengatakan bahwa pedagang daging sepakat untuk tidak berjualan, karena adanya Surat Edaran dari Dinas Peternakan yang melarang masuknya sapi dari luar Riau dengan alasan adanya penyakit dari sapi.
“Padahal pasokan sapi berasal dari luar Riau, khususnya Lampung,” kata Jufri mewakili pedagang sapi yang berkumpul di lokasi tersebut.
Ia juga menjelaskan, pedagang sapi yang ada di pasar daging, biasanya dalam sehari bisa memotong 30-50 ekor perhari untuk dipasarkan, dimana pemasaran tersebut dilakukan ke seluruh pasar yang ada di kota Pekanbaru.
“Karena adanya larangan masuknya sapi luar Riau, maka pasokan sapi tidak ada lagi,” ujarnya.
Pihaknya telah meminta kepada dinas terkait untuk segera mencari solusi atas permasalahan kekosongan pasokan daging sapi.
Di lain sisi, salah satu pembeli, Dina mengaku kaget karena pedagang daging tidak ada yang menjajakan dagangannya, ditambah dengan mendekati bulan ramadan yang tentu saja daging salah satu yang menjadi incaran.
“Ya bingung, daging kok malah kosong. Waktu saya tanya sampai kapan, mereka (pedagang) bilang tidak tahu,” tutupnya.
Hingga berita ini dituliskan, Riautribune belum dapat menghubungi Disperindag kota Pekanbaru. (Reynold)