Kanal

BSI, LAZ BSMU & OJK Kolaborasi Bantu Program Klaster Usaha Peternak Kambing dan Domba di Pesantren

SURAKARTA, Riautribune.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen terus menjaga keberlangsungan ekosistem Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis syariah di Indonesia. Hal itu ditandai dengan kolaborasi dan sinergi Bersama Lembaga Amil Zakat Bangun Sejahtera Mitra Umat (LAZ BSMU), melalui program Bank Wakaf Mikro (BWM) untuk klaster usaha ternak kambing dan domba.

Salah satu tujuan dari program klaster usaha ternak kambing dan domba oleh BWM ini adalah memberdayakan  ekonomi  bagi masyarakat sekitar pondok pesantren untuk peningkatan inklusi keuangan syariah, serta fasilitasi keuangan mikro dan usaha bagi masyarakat sekitar ponpes agar terbebas dari jeratan rentenir. Dimulai sejak akhir tahun 2017 dan hingga sekarang memasuki awal tahun 2022 sudah berdiri di 62 lokasi BWM di 19 provinsi. Dengan anggota program sebanyak 15.655 anggota dalam 3.498 Halmi.

“BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia berkomitmen untuk bersama-sama dengan UMKM agar mereka bisa naik kelas dan meningkat usahanya. Program Klaster Usaha Ternak Kambing/Domba sebagai salah satu ekosistem BWM ini diharapkan mampu menguatkan kemandirian pengelolaan BWM, penguatan ekonomi masyarakat di sekitar pesantren serta penguatan nilai entrepreneurship bagi ponpes dan masyarakat dengan model pemberdayaan peternakan,” ujar Wakil Direktur Utama I BSI, Ngatari melalui keterangan resminya.

"Program Bank Wakaf Mikro ini juga bersinergi dengan OJK, pemerintah daerah, pondok pesantren dan masyarakat. BSI berkomitmen untuk dapat membangun perekonomian umat yang tumbuh dan berkesinambungan bersama Bank Wakaf Mikro lewat pondok pesantren serta mampu memberikan dampak ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat sekitarnya," kata dia lagi.

H. Sholahuddin Sirizar selaku Direktur PonPes Imam Syuhodo Sukoharjo menyampaikan bahwa program BWM sangat mambantu perekonomian untuk warga tidak mampu sekitar ponpes dalam usaha ternak kambing dan domba di masa pandemi seperti sekarang.

“Program Klaster usaha ternak merupakan kegiatan lanjutan bagaimana kita memberikan manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan dan bimbingan melalui Bank Wakaf Mikro yangh bekerja sama dengan BSI dan LAZNAS BSMU,” ucap Ketua Dewan Komisioner OJK RI, Wimboh Santoso. 

BWM sendiri merupakan program yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk masyarakat di sekitar ponpes. Sasaran LKMS adalah Koperasi LKMS yang telah didirikan oleh pesantren dan telah dilakukan assesment oleh LAZNAS, sasaran masyarakat sekitar ponpes yang potensial dan produktif, sekitar radius 5 km dari pesantren dan sesuai izin usaha LKM. Dapat dididik dan komitmen dalam kelompok usaha masyarakat sekitar pesantren. 
Sasaran lingkungan ponpes yaitu santri, alumni santri, keluarga santri dan keluarga pengasuh yang mukim di lingkungan ponpes yang memiliki usaha potensial produktif. 

Lewat program klaster domba kambing, Laznas BSMU mendorong kemandirian pengelolaan pada BWM agar lebih maju dan berkembang. Program ini merupakan bagian dari ekosistem BWM yang bertujuan untuk menguatkan kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar pesantren dengan model pemberdayaan peternakan. BWM memberikan pembiayaan Murabahah untuk pembelian hewan ternak.

Laznas BSM dan BSI memberikan pendampingan dan bantuan investasi berupa kandang, pakan dan gaji untuk klaster usaha. Pesantren menyediakan lahan dan mendapatkan manfaat dari sewa lahan. Hasil usaha/produk yang dihasilkan klaster usaha nasabah dipasarkan pada pesantren atau konsumen lainnya.

“Kami berharap dengan adanya klaster ternak kambing domba BWM Imama syuhoda dapat bermanfaat bagi perekonomian masyarakat sekitar pesantren, sehingga kemandirian ekonomi dapat terwujud,” imbuh Direktur Eksekutif Yayasan BSMU, Sukoriyanto Saputro.

Ada enam BWM yang mendapatkan klaster ternak kambing dan domba pada tahap kali ini, yaitu BWM Hidayatullah, BWM Al Falah, BWM Amanah, dan BWM Mantenan di Jawa Timur, serta BWM Futuhiyyah dan BWM Imam Syuhodo di Jawa Tengah. Total ada 830 ekor kambing dari 1000 ekor yang direncanakan. (M. Iqbal/rls)

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER