Kanal

Risma Marah-marah Lagi, Kini Mahasiswa di Lombok Kena Semprot

JAKARTA, Riautribune.com - Debat sengit dengan suara tinggi terjadi antara Menteri Sosial Tri Rismaharini dengan dua mahasiswa di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada Rabu (14/11).

Perdebatan terjadi dipicu protes mahasiswa Risma mendatangi distributor Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), alih-alih mendatangi warga yang dicurangi oknum bansos. Mahasiswa itu berteriak dengan suara tinggi ke arah Risma.

Peristiwa tersebut terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial. CNNIndonesia.com telah mengkonfirmasi video tersebut melalui pihak humas Kemensos.

"Kamu jangan fitnah aku ya, dengerin. Kamu berhak ngomong, aku juga berhak ngomong," kata Risma dalam video tersebut kepada mahasiswa.

"Ini Lombok Timur bu, kami menyampaikan fakta, kami tahu sengkarut bansos di sini, ini tempat oknum distributor, kenapa ibu ke sini," kata mahasiswa.

Dalam debat sengit itu, Risma mengaku tidak tahu bahwa tempat yang didatanginya merupakan distributor bansos. Dia juga mengaku tidak tahu terkait dugaan oknum bansos yang disebut-sebut oleh mahasiswa tersebut.

"Kalau bukan niat baik saya, ngapain saya ke sini, saya tidak tahu ini distributor atau tidak, saya menteri tidak ngurus itu," kata Risma dengan nada tinggi.

Risma melakukan kunjungan kerja di Lombok Timur untuk melakukan pemadanan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), monitoring, dan evaluasi penyaluran bansos.

Dalam kunjungan kerja itu, Risma menemukan masih banyak bansos Program Keluarga Harapan (PKH) yang belum tersalurkan karena kesulitan mengakses bantuan, rekening terblokir, hingga saldo kosong.

Sumber di lokasi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi setelah Risma melakukan rapat terkait evaluasi DTKS di NTB.

Dua mahasiswa langsung mendatangi Risma dan berteriak menyampaikan kritik karena banyak warga di NTB tak mendapat bansos.

"Tiba-tiba seperti itu langsung teriak-teriak ke Ibu Risma," kata sumber yang tak mau disebut namanya.*

Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER