Kanal

Pentagon Tarik 8 Sistem Rudal Patriot dari 4 Negara Arab, Ada Apa?

WASHINGTON, Riautribune.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menarik delapan baterai sistem pertahanan rudal Patriot dari empat negara Arab.Dilansir Wall Street Journal (WSJ), Departemen Pertahanan Amerika itu menegaskan bahwa langkah itu telah dikoordinasikan dengan empat negara tuan rumah. 

 

Kabar penarikan baterai tersebut dibenarkan Pentagon. Juru bicara Pentagon, Jessica McNulty, mengatakan bahwa beberapa unit sistem rudal sedang dipindahkan ke negara lain dan beberapa dipulangkan ke Amerika Serikat untuk pemeliharaan. 

 

Dia merahasiakan negara lokasi pemindahan senjata-senjata pertahanan canggih itu. “Keputusan ini dibuat dalam koordinasi yang erat dengan negara-negara tuan rumah dan dengan pandangan yang jelas untuk menjaga kemampuan kami untuk memenuhi komitmen keamanan kami,” katanya dalam email. 

 

“Kami mempertahankan postur kekuatan yang kuat di kawasan yang sesuai dengan ancaman dan merasa nyaman bahwa pemindahan ini tidak berdampak negatif terhadap kepentingan keamanan nasional kami,” lanjut McNulty yang dilansir AFP, Sabtu (19/6/2021). 

 

“Kami juga mempertahankan fleksibilitas untuk mengalirkan pasukan kembali ke Timur Tengah dengan cepat sesuai kondisi.” 

 

Militer AS dengan cepat menyesuaikan jejak globalnya saat menarik diri sepenuhnya dari Afghanistan dan melihat ancaman yang lebih besar dari China di kawasan Asia-Pasifik. 

 

Pentagon juga memangkas kehadiran pasukannya di Irak tahun lalu menjadi 2.500 personel, mendukung pasukan Irak dalam perjuangan mereka melawan kelompok ISIS. 

 

“Departemen Pertahanan mempertahankan puluhan ribu pasukan di Timur Tengah, mewakili beberapa kekuatan udara dan kemampuan maritim kami yang paling maju, untuk mendukung kepentingan nasional AS dan kemitraan regional kami,” kata McNulty. 

 

AS mengerahkan baterai dan pasukan anti-misil Patriot ke Arab Saudi—setelah serangan pesawat tak berawak Iran menghantam fasilitas minyak Saudi—dan ke Irak pada tahun 2020 setelah serentetan serangan rudal dan roket terhadap pasukan AS oleh Iran dan milisi yang didukung Iran.***

 
Ikuti Terus Riautribune

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER