pilihan +INDEKS
Ramah Tamah Gubernur Riau dengan Menteri Luar Negeri Singapore
PEKANBARU - riautribune : Provinsi Riau memiliki sejumlah potensi yang menguntungkan untuk menjalin kerja sama dengan negeri tetangga Singapura. Hal ini disampaikan Menteri Senior Singapura Bidang Pertahanan dan Luar Negeri Muhammad Maliki bin Usman dalam acara ramah-tamah dan makan malam bersama dengan Gubernur Riau (Gubri) Arsyadjuliandi Rachman di kediaman Gubri, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Selasa (25/07/2017) malam.
Misalnya saja, pengolahan lahan gambut untuk pertanian. Singapura tertarik mempelajari dan meneliti lebih lanjut tanaman pangan apa yang cocok untuk lahan gambut seperti di Riau.
"Sekitar 90 persen bahan makanan di Singapura diimpor. Tentu ini peluang bagi Riau," ujar Maliki menambahkan, tentu perlu diteliti lebih lanjut tanaman apa yang cocok untuk jenis lahan seperti itu.
Maliki juga menyebut untuk pariwisata, Riau juga bisa memanfaatkan Singapura yang jaraknya sangat dekat dengan Riau. Ia menyebutkan, setiap tahun ada sekitar 55 juta orang transit di Bandara Internasional Changi Singapura untuk berwisata. Dari jumlah tersebut, 11 juta di antaranya masuk ke Singapura.
"Ini tentu juga peluang bagi Riau karena jarak yang dekat dengan Singapura," katanya. Ia pun berharap agar Pemerintah Indonesia khususnya Pemerintah Provinsi Riau serius membenahi infrastruktur ke objek-objek wisata agar wisatawan tertarik untuk datang.
Maliki mengapresiasi pembangunan Riau khususnya Kota Pekanbaru yang terus berkembang. "Saya lihat banyak hotel-hotel berbintang di sini," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Maliki mengakui bahwa kedatangannya ke Riau adalah dalam rangka meningkatkan hubungan baik antara Singapura dengan Indonesia khususnya Riau. "Kita segera memasuki 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Singapura," ucapnya.
Sebelumnya, Gubri H Arsyadjuliandi Rachman sempat memaparkan kondisi dan potensi yang ada di Provinsi Riau.
Di depan Maliki dan rombongan, Gubri mengupas satu per satu potensi dan kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) Riau. Mulai dari migas, sawit, karet, kelapa, sagu dan lainnya. Termasuk keberadaan perusahaan-perusahaan raksasa seperti perusahaan kertas PT RAPP dan PT IKPP.
Gubri juga mengupas soal pariwisata di Bumi Melayu, termasuk potensi perikanan laut di Riau yang cukup menjanjikan. "Sejak harga minyak dan komoditi sawit serta karet turun, pertumbuhan ekonomi Riau menjadi melambat. Oleh karena itu, kita harus berpikir alternatif lain, seperti pembangunan sektor pariwisata dan budi daya perikanan laut," sebut Gubri.
Hadir dalam acara tersebut jajaran Forkopimda, seperti Ketua DPRD Riau Septina Primawati, Kapolda Riau Irjen Zulkarnain, Danrem 031/Wirabima Brigjen Inf Abdul Karim dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Riau.(r.sky)
Berita Lainnya +INDEKS
Kisah Asril Hidup Lebih Makmur Karena Perusahaan Sawit SLS di Pelalawan
PELALAWAN, Riau Tribune.com - Asril tak mengada-ada. Lelaki kelahiran Dusun 4 Bukit Garam, Kelura.
Didukung Semua Elemen, Prevalensi Stunting di Siak Turun Menjadi 10,40 persen
SIAK, Riautribune. com - Prevalensi kasus tengkes (stunting) di Kabupaten Siak menurun dari 22 pe.
Damkar Kota Pekanbaru Dapat Tambahan Dua Unit Mobil Pemadam
PEKANBARU, Riautribune.com - Sebagai upaya memberikan pelayanan kepada masyarakat agar lebih maks.
Manajemen PHR Lepas 42 Karyawan Berangkat Haji Ke Tanah Suci
PEKANBARU, Riautribune. com – Manajemen PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melepas pekerja (perwira).
Sajikan 3.500 porsi mie sagu goreng, UMKM Riau raih rekor Muri 2024
PEKANBARU, Riautribune. com - Provinsi Riau memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk .
KPU Riau Siap Hadapi Gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
JAKARTA, Riautribune.com - KPU Provinsi Riau menghadapi tantangan serius dengan munculnya beberap.