pilihan +INDEKS
Polemik Pria Bernama Tuhan Asal Banyuwangi
Tuhan Demam, Tak Mau Ganti Nama
JAKARTA-riautribune: Masih ingat lelaki bernama Tuhan asal Banyuwangi? Lelaki yang berprofesi sebagai tukang kayu asal Banyuwangi itu, karena keunikan namanya sekarang menjadi cukup terkenal. Berbagai media mencoba "mengeksplorasi" Tuhan untuk menjadi konsumsi publik. Tidak tanggung-tanggung, banyak media di Jakarta mengundang Tuhan untuk ditampilkan di televisi mengupas nama uniknya.
Meski mendapat protes atas namanya, Tuhan, warga Dusun Krajan, Desa Kluncing, Kecamatan Glagah, bersikukuh untuk tidak mengganti namanya. Dia meyakini nama itu adalah pemberian orangtuanya dengan tujuan yang baik. "Saya tidak akan mengganti nama saya, kan itu pemberian orangtua. Selain itu, jika ganti nama, maka semua dokumen juga harus diganti; KTP, surat nikah, ijazah, dan surat-surat lainnya," kata Tuhan.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi meminta Tuhan untuk berbesar hati mengganti namanya. Hal tersebut diungkapkan Achmad Yamin, Ketua MUI Banyuwangi. "Lebih baik diganti, atau pun menambah namanya karena dengan nama yang sekarang hanya akan menimbulkan kontroversi," ujar Yamin.
Selain itu, secara etika, kata "Tuhan" juga tidak etis untuk digunakan sebagai sebuah nama. Ia lalu berharap, dinas terkait memperhatikan masyarakat yang akan memberikan nama kepada anak-anaknya. "Sebetulnya bisa diantisipasi sejak awal agar tidak menjadi polemik. Kan secara administrasi sudah diketahui jauh-jauh hari, apalagi dia kelahiran 1973," kata Yamin lagi.
Sebelumnya, MUI Jawa Timur sudah mengimbau agar Tuhan mau mengganti namanya. Paling tidak, pria berusia 42 tahun itu perlu menambah nama pada awal atau pada akhir namanya agar tidak mengandung penafsiran yang salah. Menurut Ketua MUI Jawa Timur KH. Abdusshomad Bukhori, nama "Tuhan" dinilai kurang baik secara etika agama.
Saat ini Tuhan sedang berada di Jakarta dalam rangka memenuhi undangan sebuah stasiun televisi yang ingin mengupas nama uniknya itu. Namun, baru dua hari berada di ibu kota, dia terserang demam. Menurut Tuhan, dia demam, karena ada perbedaan cuaca antara Banyuwangi dan Jakarta. "Saya enggak mungkin pindah ke Jakarta, di sini semrawut. Saya baru dua hari di sini sudah demam, beda cuacanya," ujar Tuhan. Pengakuan demam tersebut terlontar saat disinggung kemungkinan dia akan pindah ke Jakarta.
Tuhan mengatakan, dia tidak akan meninggalkan kampung halamannya, meski siap diundang ke Jakarta. Tuhan mengaku istri dan anaknya tak mempersoalkan kepergiannya ke Jakarta untuk memenuhi undangan stasiun televisi. Namun, Tuhan tak berani bila harus berpergian sendiri. "Anak dan istri tidak ikut. Saya ke Jakarta sama kakak saya. Saya enggak berani kalau sendiri di sini," akunya. Selain tak ingin pindah ke Jakarta, dia pun akan tetap menjadi pengrajin kayu di Banyuwangi meski nantinya terkenal. "Kalau tenar, saya akan tetap di Banyuwangi jadi tukang kayu," pungkasnya. (dtc/chm)
Berita Lainnya +INDEKS
Viral Mobil Plat Merah dan Kapal Roro
SUNGGUH merasa iba melihat mobil berplat merah BM 13 D. Sudah nyemplung ke dalam.
Menjaga Tradisi Lampu Colok Pulau Bengkalis
Malam tujuh likur, atau malam 27 Ramadhan, malam hari yang ditunggu- tunggu ramai orang Bengkalis.
Pastikan Kita Punya Urgensi dan Alasan Kuat Untuk Mengubah Sistem Pemilu
Oleh: Susilo Bambang YudhoyonoSudah lama saya tidak bicara soal politik. Dari hari ke har.
Membedah Pikiran Liar Feyerabend
DISKUSI filsafat yang digelar Fisip Unri bekerjasama dengan Tsabitah Cyndicate menjadi sesuatu ya.
Siapa Pemain Bola Terbesar Sepanjang Sejarah? Pele, Maradona, Ronaldo, Atau Messi
Oleh : Denny JA Di final world cup 2022, Perancis versus Argentina itu, berkali- kali say.