pilihan +INDEKS
Partisipasi Pemilih Bengkalis Turun Dari Tahun 2020, Ini Dugaan Penyebabnya
BENGKALIS, Riautribune. com - Tingkat partisipasi pemilih dalam pemilihan umum di Kabupaten Bengkalis tahun ini kembali menjadi sorotan. Berdasarkan pemantauan sementara, angka partisipasi diperkirakan hanya mencapai sekitar 60 persen. Beberapa faktor disebut memengaruhi rendahnya kehadiran pemilih ke tempat pemungutan suara (TPS).
Ketua Bawaslu Kabupaten Bengkalis, Usman, menyebutkan bahwa faktor cuaca menjadi salah satu penyebab utama. "Pada hari pelaksanaan pencoblosan, situasinya hujan lebat dan banjir di beberapa wilayah. Hal ini membuat masyarakat kesulitan untuk datang ke TPS," ungkap Usman Senin (2/12/2024).
Selain itu, jumlah calon yang terbatas juga disebut memengaruhi minat masyarakat untuk memberikan suara. "Ketika pilihan calon hanya dua, sebagian masyarakat mungkin sudah menentukan pilihan sejak awal, sehingga tidak merasa perlu untuk datang ke TPS," tambah Usman.
Faktor teknis lain yang turut menjadi perhatian adalah penggabungan TPS, yang dinilai membuat jarak ke lokasi pemungutan suara semakin jauh. Hal ini berpotensi menurunkan antusiasme masyarakat. "Jumlah pemilih per TPS semakin banyak, jarak semakin jauh. Meski KPU sudah merancang penempatan TPS dengan baik, tetap saja ada masyarakat yang merasa keberatan," ujar Usman.
Namun, Ketua Bawaslu juga menyoroti bahwa perpanjangan waktu pencoblosan yang sebenarnya diatur dalam aturan KPU belum diterapkan secara maksimal.
"Aturan KPU sebenarnya memungkinkan perpanjangan waktu hingga enam jam jika terjadi situasi darurat seperti hujan lebat atau banjir. Namun, hal tersebut tidak dilakukan karena tidak ada kesepakatan dari pihak-pihak terkait di TPS," jelasnya.
Tren Partisipasi Pemilu Bengkalis
Dari data historis, partisipasi pemilih di Kabupaten Bengkalis cenderung rendah dalam beberapa periode terakhir. Pada Pilkada 2010, tingkat partisipasi hanya sekitar 50 persen, dan pada 2015 juga tidak mencapai 60 persen. Sebaliknya, Pilkada 2020 menunjukkan tren positif dengan partisipasi di atas 75 persen, terutama karena ada empat pasangan calon yang bertarung.
Namun, untuk tahun ini, tren kembali menurun. "Hipotesa awal kami, cuaca dan faktor teknis seperti penggabungan TPS berkontribusi besar terhadap rendahnya angka partisipasi," kata Usman.
Bawaslu Kabupaten Bengkalis berharap adanya evaluasi menyeluruh terkait penyelenggaraan pemilu di masa depan, terutama dalam mengantisipasi faktor cuaca dan pengelolaan TPS agar partisipasi pemilih dapat meningkat. (Red/RRI)
Berita Lainnya +INDEKS
Abdul Wahid-SF Hariyanto akan Dilantik Sebagai Gubernur dan Wagub Riau 7 Februari 2025
Pekanbaru - Kepala Bagian (Kabag) Otonomi Daerah, Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov .
Menko Yusril Sebut MK Masih Bisa Batalkan Parliamentary Threshold
Denpasar - Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendr.
Capres Dipredikdi Membludak Usai Presidential Threshold Dihapus, MK Usul Ada Rekayasa Konstitusional
Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) mengusulkan adanya rekayasa konstitusional (constitutional eng.
Sah! MK Hapus Syarat Ambang Batas Pencalonan Presiden 20 Persen
Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan bahwa syarat ambang batas pencalonan presiden atau .
MK akan Gelar Sidang Sengketa Pilkada Serentak 2024 Mulai 8 Januari 2025
Jakarta - Sidang perdana dengan agenda pemeriksaan pendahuluan untuk perkara perselisihan hasil p.
Akhirnya PDIP Resmi Umumkan Pemecatan Jokowi, Gibran dan Bobby Nasution
Jakarta - Setelah sekian lama diantung, akhirnya PDIP mengumumkan secara resmi pemecatan Presiden.