pilihan +INDEKS
Ekonomi Digital Indonesia Targetkan Pencapaian Hingga USD90 Miliar di Tahun 2024
JAKARTA, Riautribune.com - Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai nilai barang dagangan kotor (GMV) sebesar USD90 miliar (Rp 1.422 triliun) tahun ini, menandai peningkatan 13 persen dari tahun sebelumnya, menurut laporan bersama oleh Google Indonesia, Temasek, dan Bain & Company.
"Sektor-sektor tersebut meliputi e-commerce, pengiriman makanan, transportasi, perjalanan daring, media daring, dan layanan keuangan digital. E-commerce tetap menjadi pendorong utama ekonomi digital Indonesia," kata Veronica Utami, Country Director Google Indonesia, dalam presentasi di kantor Google Indonesia di Jakarta pada hari Rabu.
Pertumbuhan ini mengukuhkan status Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, sementara negara lain di kawasan ini juga mengalami peningkatan dua digit.
“Semua sektor tumbuh lebih dari 10 persen dibandingkan tahun lalu. Beberapa negara mengalami tingkat pertumbuhan di atas 20 persen. Indonesia, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 13 persen, terus memimpin Asia Tenggara sebagai ekonomi digital terbesar,” imbuh Utami.
“Ekonomi diproyeksikan akan menutup tahun ini dengan pendapatan sekitar $90 miliar, mempertahankan pertumbuhan yang kuat meskipun basisnya besar.”
Utami menghubungkan peningkatan tiga kali lipat ukuran ekonomi digital Indonesia dengan upaya kolaboratif dalam ekosistem, yang ditujukan untuk mengatasi tantangan utama.
"Pertama, akses internet semakin baik. Kedua, tenaga kerja Indonesia yang terampil semakin mampu bersaing secara daring. Ketiga, fokus pada kepercayaan digital, pendanaan, dan monetisasi sangat penting untuk pertumbuhan berkelanjutan," jelasnya.
Kecepatan internet rata-rata di Indonesia telah meningkat pesat, dari 2,5 Mbps pada tahun 2014 menjadi 25 Mbps pada tahun 2024. Peningkatan ini telah mendorong konektivitas di seluruh negeri, dengan penetrasi internet mencapai 77 persen pada tahun 2024, naik dari 35 persen satu dekade lalu. Lebih dari tiga perempat penduduk Indonesia kini memiliki akses internet, yang mengubah cara mereka bekerja, belajar, dan terhubung.
Utami mengantisipasi pertumbuhan lebih lanjut dalam ekonomi digital, didorong oleh fondasi ekonomi yang kuat dan potensi AI untuk mendorong pembangunan inklusif.
Mantan Presiden Joko Widodo memproyeksikan ekonomi digital Indonesia akan mencapai Rp 5.522 triliun pada tahun 2030. Ia juga memprediksi pembayaran digital akan tumbuh 2,5 kali lipat pada tahun 2030, mencapai Rp 12.300 triliun, didukung oleh bonus demografi Indonesia, dengan 68 persen penduduk berada pada kelompok usia produktif, meliputi Gen Y, Gen Z, dan Gen Alpha.
Saat ini, Indonesia memiliki 354 juta perangkat seluler aktif, melampaui jumlah penduduknya yang mencapai 280 juta, sehingga memberikan landasan yang kokoh bagi transformasi digital. Negara ini juga mengandalkan 64 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk beradaptasi dengan pergeseran digital ini, sehingga membuka peluang bagi pertumbuhan lebih lanjut di sektor ini. ***
Berita Lainnya +INDEKS
Denza, Penantang Pasar MPV dari China Meluncur Pekan Depan di Indonesia
Jakarta - Denza, merek premium dari BYD, segera meluncur di Indonesia pada bulan ini. Tanggal pel.
Toyota Innova Zenix Jadi Juara 10 Mobil Hybrid Terlaris 2024
Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merilis laporan penjualan ken.
Harga Emas Hari Ini Naik Lagi Jadi Rp 1.546.000 per Gram
Jakarta - Harga emas hari ini keluaran Logam Mulia Antam 24 Karat, Kamis (9/1/2025) kembali naik..
Ini Bocoran Oppo Find X8 Mini, Tertarik Membeli?
Jakarta - Oppo dikabarkan tengah menyiapkan kejutan baru di lini Find X8 Series. Setelah sukses d.
Review Samsung Galaxy A16 5G: Murah dan Banyak Keunggulan
Jakarta - Samsung kembali menggebrak pasar ponsel kelas menengah dengan menghadirkan Galaxy A16 5.
Berikut Ini Keunggulan dan Kekurangan Deposito Bank Muamalat
Pekanbaru - Deposito adalah salah satu produk perbankan yang banyak diminati masyarakat sebagai i.