Irving :Tidak Ada Niat Memecah Suara Afni, Saya Maju Untuk Berjuang Sampai Menang

SIAK, Riautribune.com - Kemunculan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Siak, Irving Kahar Arifin-Sugianto di kancah Pilkada Siak 2024 menjadi bumerang bagi petahana Alfedri-Husni Merza.

Pasalnya, beredar kabar sebagian besar pendukung dari Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Riau Riau itu beralih mendukung Irving.

“Masih ada framing yang diciptakan seolah-olah kami ini maju cuma untuk memecah suara Afni, tidak ada niat, kami maju berjuang sampai menang,” tegas Irving, Kamis 5 September 2024.

Ia meminta kepada masyarakat Siak untuk tenang dan tidak terpengaruh dengan isu itu. Ia memastikan isu itu sengaja dibuat lawan tanding untuk menjatuhkan elektabilitas Irving Kahar Arifin.

“Saya sudah 24 tahun mengabdi sebagi ASN di Siak, hampir sepanjang usia kabupaten Siak yang mekar dari Bengkalis, jadi saya faham bagaimana pembangunan di Siak untuk masa depan, kemajuan  dan kesejahteraan Siak,” ujar Irving.

Sebagai ASN, Irving mencapai puncak karirnya yaitu Kepala Dinas PU Tarukim, bahkan dipercaya memegang jabatan ini selama lebih kurang 13 tahun. Dua tahun jelang masa purna bhakti Irving memutuskan untuk mundur.

“Jika ingin santai tentunya saya menikmati masa -masa pensiun dengan tenang, tetapi sebagai manusia tentu saya mempunyai keresahan-keresahan bagaimana APBD diperuntukkan untuk pembangunan yang sesuai kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Semestinya, ujar Irving, daerah harus pintar meraup APBN untuk masyarakat Siak. Sedangkan menjadi Kepala Dinas saja, ia telah bertungkus lumus memungut celah di mana APBN bisa dibawa ke Siak.

“APBN banyak sekali yang kita perjuangkan bersama-sama, dengan persetujuan bupati tentunya, namanya juga kita di Pemda, jadi semuanya demi pembangunan Siak,” katanya lagi.

Ia mengungkapkan, memang ada strategi untuk bisa mendapatkan APBN. Perencanaan harus inovatif, rasional dan akan bermanfaat untuk masyarakat dalam jangka panjang. Kemudian aktif dan proaktif serta memiliki reputasi yang baik ke pusat.

“Bak kata pepatah, usaha tidak akan mengkhianati hasil, jika usaha itu maksimal, bertungkus lumus, berdarah-darah, insyaallah dapat, dan tentunya kami mempunyai pengalaman itu,” ujar alumnus Fakultas Tekni Universitas Syiah Kuala Aceh ini.

Irving yang mengasosiasikan dirinya sebagai tukang, memang gelagat dan katakternya seperti tukang. Ia rela turun ke proyek-proyek untuk mengecek pekerjaan secara detail. Bahkan sesekali ikut mengaduk semen di lapangan. Irving memang jauh dari kesan podium atau meja kerja.

“Ya, saya lebih banyak di lapangan, mengecek kualitas pekerjaan, karena saya tidak mau pekerjaan tidak bagus tentu hasilnya juga tidak bagus, padahal pekerjaan pakai uang rakyat tentu harus berkualitas,” katanya.

Beberapa ide fenomenal Irving yang sangat bermanfaat hingga saat ini adalah pemugaran Tangsi Belanda dengan APBN, pembangunan IKK SPAM Indoor Siak menggunakan APBN, dan menata kawasan istana Siak juga menggunakan dana APBN.

“Penataan kawasan istana Siak sedang dikerjakan, itu kita dapat APBN tahun 2024 sebesar Rp 5 miliar,” ujarnya.

Irving mengaku tidak mengklaim secara sepihak semua idenya yang jadi pembangunan. Semuanya itu diakuinya atas persetujuan bupati. “Saya sebagai kepala dinas hanya memaksimalkan cara dan diminta untuk inovatif, jadi karena itulah saya melaksanakan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Segudang prestasi di bidang infrastruktur telah didapatkannya. Namun ia tidak pernah mengatakan prestasi itu keberhasilan pribadi, tetap membawa nama Pemkab Siak. Termasuk juga keberhasilan pengaktifan lift outdoor jembatan Siak mendapat rekor MURI. Dalam penyerahan rekor MURI tersebut, Irving tetap menonjolkan bupati.

“Jadi kalau ada yang mengatakan kita klaim sepihak itu tidak benar, kita tahu diri, kepala dinas mempunyai pimpinan yaitu bupati, tentu semua prestasi infrastruktur tidak terlepas dari persetujuan bupati,” katanya lagi. ***