pilihan +INDEKS
Akademisi UNRi Gelar Pengabdian
Memanfaatkan Bungkil Inti Sawit Sebagai Pelet Ikan
Kampar-Riautribune: Salah satu Tim pengabdian masyarakat universitas Riau, yang terdiri dari beberapa akademisi dari berbagai Fakultas di Universitas Riau telah berhasil program di Desa Merangin, Kabupaten Kampar.
Tim yang dipimpin oleh Dr. Ir. Said Zul Amraini, ST., MT., beranggotakan Dr. Ir. H. Deni Efizon, MSc., Prof. Zuchra Helwani, ST., MT., PhD., Ir. Muhammad Mardhiansyah, S.Hut., MSc., IPU. dan Ir. Warman Fatra, ST., MT., bekerja sama dengan GEC Institut di bawah komando Reno Susanto, ST., MT., melaksanakan proyek pengabdian yang berfokus pada pemanfaatan limbah bungkil inti sawit sebagai salah satu bahan pembuatan pelet ikan.
Dalam upaya memanfaatkan limbah bungkil inti sawit yang umumnya dianggap sebagai sumber pencemaran lingkungan., tim Universitas Riau ini telah melakukan penelitian yang diaplikasikan ke masyarakat yang menghasilkan terobosan berarti. Dalam judul proyek "Pemanfaatan Limbah Bungkil Inti Sawit dalam Pembuatan Pelet Ikan," tim berhasil mengolah limbah bungkil sawit menjadi pelet ikan berkualitas tinggi yang memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekitar.
Pelet ikan yang dihasilkan dari limbah bungkil inti sawit ini tidak hanya memberikan sumber pakan berkualitas baik bagi peternak ikan di Desa Merangin, tetapi juga membantu mengatasi dua masalah sekaligus: penumpukan limbah bungkil sawit dan potensi polusi lingkungan. Dengan memanfaatkan limbah yang sebelumnya dianggap tidak berguna, proyek ini telah berhasil mereduksi dampak negatif pada lingkungan dan mengurangi pencemaran.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelet ikan yang dihasilkan memiliki kandungan protein sebesar 34,86%, lemak sebesar 6,71%, dan serat sebesar 6,48%. Angka-angka ini menegaskan kualitas baik pelet yang dihasilkan dari limbah bungkil inti sawit. Pelet ikan yang dihasilkan terbukti sangat disukai oleh ikan saat dilakukan uji coba menabur pelet ikan disalah satu kolam ikan. Peternak ikan di Desa Merangin merasa diuntungkan dengan sumber pakan yang lebih baik, sedangkan lingkungan juga mendapat manfaat berupa peningkatan kualitas dan pengurangan limbah.
Tim pengabdian ini telah melibatkan masyarakat setempat dalam proses pengembangan dan implementasi proyek. Dengan dukungan GEC Institut dan pimpinan Reno Susanto, ST., MT., proyek ini telah menciptakan sinergi antara universitas dan masyarakat dalam mengatasi masalah lingkungan dan memberikan solusi berkelanjutan.
Proyek pengabdian ini tidak hanya menciptakan dampak positif dalam hal pengelolaan limbah dan lingkungan, tetapi juga sebagai contoh nyata kolaborasi antara akademisi, institusi, dan masyarakat untuk memajukan kesejahteraan bersama. Universitas Riau berkomitmen untuk terus melakukan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan manfaat konkret dan berkelanjutan bagi masyarakat luas.(rls)
Berita Lainnya +INDEKS
Disdik Riau Mulai Lakukan Sosialisasi PPDB di Awal Mei
PEKANBARU, Riautribune.com - Dinas Pendidikan Provinsi Riau mulai melakukan sosialisasi Penerimaa.
Unilak Dukung Program Literasi Digital Sektor Pendidikan Bagi Gen Z
PEKANBARU, Riautribune.com - Rektor Unilak Riau Prof Dr Junaidi memberikan dukungan untuk program.
Genap Berjumlah 20 Orang, Rektor UIR Kukuhkan Tiga Guru Besar
PEKANBARU, Riautribune.com - Universitas Islam Riau (UIR) mengukuhkan tiga Guru Besar. Sehi.
PT IKPP Resmikan Program Magang Industri bagi alumni Perguruan Tinggi dan SMK di Riau
SIAK, Riautribune.com - Terhitung sebanyak 41 orang alumni dari 3 Universitas, 2 Politeknik.
Ketua Dewan Pendidikan Riau Terima Kunjungan Yayasan SMA Handayani Pekanbaru
PEKANBARU, Riautribune.com - Dewan Pendidikan Riau menerima kunjungan Yayasan SMA Handayani Pekan.
Dr Maya :”PORSI Ajang Kreatif Mahasiswa Hukum Harus Dilanjutkan”
PEKANBARU, riautribune: Ajang penggalian prestasi olahraga Fakultas H.