pilihan +INDEKS
Ukraina Tuduh Rusia Curi 600 Ton Gandum untuk Dijual ke Timur Tengah
JAKARTA, Riautribune.com - Rusia dituduh mencuri 600 ribu ton gandum Ukraina dan mengimpornya saat komunitas internasional khawatir soal risiko krisis pasokan pangan dunia.
Ancaman krisis pangan dunia muncul akibat Rusia menginvasi Ukraina pada Februari lalu. Sejak itu, sejumlah rantai pasokan pangan seperti gandum hingga minyak jagung dunia terganggu hingga memicu kenaikan di beberapa negara.
Pencurian gandum diungkap wakil kepala produksi pertanian Ukraina, Denys Marchuk, pada Rabu (8/6).
"Saat ini, sekitar 600 ribu ton gandum dari perusahaan agrikultur telah dicuri dan dibawa ke wilayah Semenanjung Crimea," jelas Marchuck dikutip Reuters.
Semenanjung Crimea merupakan wilayah di tenggara Ukraina yang dicaplok Rusia pada 2014 lalu. Marchuck menerangkan, dari Semenanjung Crimea, Rusia membawa gandum Ukraina ke ke pelabuhan, khususnya ke Sevastopol.
Dari sana, kata Marchuck, ratusan ton gandum itu diangkut menggunakan kapal menuju Timur Tengah.
Sekitar 100 ribu ton gandum juga sudah dipaketkan ke Suriah, kata dia merujuk bukti laporan dari Amerika Serikat.
Namun, Marchuck tak memberikan rincian lebih lanjut. Reuters juga tak bisa mengonfirmasi klaim itu secara independen.
Berita soal pencurian gandum Ukraina oleh Rusia bukan kali pertama beredar. Pada akhir April lalu Ukraina menuduh pasukan Rusia merampok gandum penduduk sesa di provinsi Cherkaska.
"Penjajah Rusia merampok penduduk desa. Jadi, seperti, lebih dari 60 ton gandum bersama dengan truk kargo dicuri dari koperasi pertanian di Kota Kamianka-Dniprovska," kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dikutip CNN.
Senada, Wali kota Melitopol Ukraina, Ivan Fedorov, juga menyinggung soal pemindahan stok biji-bijian. Ia mengatakan, terdapat 50 mobil asing yang mengangkut gandum dari wilayahnya.
Ukraina merupakan salah satu negara pengekspor gandum terbesar di dunia. Beberapa negara seperti di Afrika dan Timur Tengah sangat bergantung dengan pasokan gandum negara eks Uni Soviet ini.
Ukraina masih berada dalam gempuran Rusia usai Presiden Vladimir Putin mengumumkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Perang yang tak kunjung reda hingga sekarang membuat dunia khawatir akan pasokan pangan global.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan menyebut invasi Rusia mengancam ketahanan pangan dunia.
Berita Lainnya +INDEKS
Bocorkan Rencana Mengebom Gaza dengan Bom Nuklir, Menteri Israel Ini Dicopot
TEL AVIV, Riautribune.com -- Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mencopot Menteri Kebudayaa.
Kecam Israel, Aktris Angelina Jolie Sebut Gaza Berubah Dari Penjara Terbuka Menjadi Kuburan Massal
JAKARTA, Riautribune.com - Angelina Jolie menyebut Jalur Gaza dengan cepat berubah menjadi “kub.
Bolivia Jadi Negara Pertama Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel Karena Bombardir Gaza
JAKARTA, Riautribune.com - Bolivia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai teguran a.
Pasokan Diblokade Israel, Warga Gaza Minum Air Laut untuk Bertahan Hidup
GAZA, Riautribune.com -- Penduduk Gaza semakin putus asa karena kehabisan air bersih untuk dikons.
Masjid dan Seribu Bangunan di Gaza Hancur Lebur Dibombardir Pesawat Tempur Israel
JAKARTA, Riautribune.com - Pesawat tempur Israel menggempur rumah ibadah umat Islam di wilayah Ja.
Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 232 Orang, Ribuan Warga Terluka
GAZA, Riautribune.com - Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Gaza bertambah menjad.