pilihan +INDEKS
Ledakan Bom di Pusat Kota Yangon Myanmar, Satu Tewas
JAKARTA, Riautribune.com - Ledakan diduga bom terjadi di pusat kota terbesar Myanmar, Yangon, pada Selasa (31/5) petang menewaskan satu orang, dan sembilan lain terluka.
"Ledakan terjadi sekitar pukul 15.20 waktu setempat, dekat sebuah [tempat] perhentian bus," kata sumber di kepolisian seperti dikutip dari AFP, Selasa malam.
Petugas tersebut mengatakan sejauh ini teridentifikasi satu orang tewas karena ledakan tersebut.
"Satu orang tewas di rumah sakit, dan sembilan lain terluka," katanya.
Sementara itu, penyebab bom meledak dan pelakunya masih belum diketahui.
Pihak kepolisian juga mengungkapkan tim penanganan bom sedang dikerahkan untuk mengetahui apakah bom itu berasal dari granat atau ranjau.
Sampai saat ini, penyebab bom meledak dan pelakunya masih belum diketahui. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden itu.
Di sisi lain, beberapa gambar media lokal menunjukkan sejumlah orang tampak tergeletak di tanah, pun tampak darah di dekatnya.
Petugas keamanan kemudian menemukan satu bom lain yang belum meledak di dekat lokasi kejadian.
Sementara itu, seorang paramedis di lokasi kejadian mengatakan timnya mengevakuasi dua orang dengan luka berat ke rumah sakit.
Dua pekan lalu teror ledakan juga terjadi di Myanmar. Mengutip dari Myanmar Now, ledakan itu terjadi saat massa projunta berkumpul di ibu kota Myanmar, Naypyitaw, pada Senin (16/5).
Dalam teror itu setidaknya enam orang terluka, dan dua kendaraan rusak. Kelompok milisi antijunta, Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Sebagai informasi, Myanmar saat ini berada di dalam kekacauan sejak militer mengudeta pemimpin de-facto negara itu, Aung San Suu Kyi pada Februari 2021 silam.
Sejak saat itu, pertempuran antara pihak junta dengan kelompok pemberontak masyarakat sipil terus berlangsung. Kelompok sipil menolak kudeta yang dilakukan pihak militer.
Mengutip Irrawady, rezim militer Myanmar sempat meluncurkan serangan udara dan membakar sepuluh desa di wilayah Sagaing pada pekan lalu.
Selain itu, militer Myanmar kerap memvonis hukuman mati kepada warga yang menentang junta.
Berdasarkan data Amnesty International, setidaknya 86 orang telah dijatuhi hukuman mati sejak Februari 2021. Kebanyakan dari mereka adalah yang menentang kekuasaan junta Myanmar atau yang terkait dengan gerakan pemberontak.
Berita Lainnya +INDEKS
Bocorkan Rencana Mengebom Gaza dengan Bom Nuklir, Menteri Israel Ini Dicopot
TEL AVIV, Riautribune.com -- Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mencopot Menteri Kebudayaa.
Kecam Israel, Aktris Angelina Jolie Sebut Gaza Berubah Dari Penjara Terbuka Menjadi Kuburan Massal
JAKARTA, Riautribune.com - Angelina Jolie menyebut Jalur Gaza dengan cepat berubah menjadi “kub.
Bolivia Jadi Negara Pertama Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel Karena Bombardir Gaza
JAKARTA, Riautribune.com - Bolivia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai teguran a.
Pasokan Diblokade Israel, Warga Gaza Minum Air Laut untuk Bertahan Hidup
GAZA, Riautribune.com -- Penduduk Gaza semakin putus asa karena kehabisan air bersih untuk dikons.
Masjid dan Seribu Bangunan di Gaza Hancur Lebur Dibombardir Pesawat Tempur Israel
JAKARTA, Riautribune.com - Pesawat tempur Israel menggempur rumah ibadah umat Islam di wilayah Ja.
Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 232 Orang, Ribuan Warga Terluka
GAZA, Riautribune.com - Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Gaza bertambah menjad.