pilihan +INDEKS
Gelombang Panas Landa Arab Saudi, Suhu Makkah dan Madinah 49 Derajat Celsius
RIYADH, Riautribune.com - Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi mengumumkan, Rabu (12/5/2022), suhu hingga 49 derajat Celsius dan angin berdebu akan melanda sebagian besar wilayah Arab Saudi mulai Jumat hingga Senin, 13-16 Mei 2022.
Pusat tersebut mengatakan wilayah Makkah dan Madinah diperkirakan akan mengalami gelombang panas, dengan suhu maksimum mencapai 46-49 derajat Celsius. Efek gelombang panas akan meluas ke bagian pantai Yanbu, Rabigh, Jeddah dan pantai Umluj selatan wilayah Tabuk.
Dilansir di Al Arabiya, Kamis (12/5/2022), gelombang panas akan disertai dengan angin berdebu aktif yang dapat menyebabkan jarak pandang horizontal nol. Kenaikan suhu panas ekstrem hampir 50 derajat Celsius biasanya tercatat di beberapa bagian Teluk Arab, termasuk Arab Saudi, Oman, UEA, dan Kuwait.
Arab Saudi sebagian besar merupakan dataran tinggi gurun dengan musim panas yang panas dan musim dingin yang sedikit lebih dingin yang sesuai dengan geografinya. Namun, pengalaman puluhan tahun telah memungkinkan Kerajaan berhasil beradaptasi dengan lingkungannya.
Dikutip dari Expatica, Rabu (2/2/2022) Ibu Kota Kerajaan, Riyadh mengalami musim dingin yang temperamental. Hari yang hangat berganti dengan malam yang dingin, sementara musim panas terasa panas, dengan suhu mencapai 47 derajat. Kelembaban rendah, di sisi lain, memberikan sedikit kelegaan.
Musim dingin di pegunungan jauh di utara sangat dingin, dan bahkan mungkin ada salju. Sementara itu, suhu di pantai Laut Merah dan Teluk Persia panas dan lembab sepanjang tahun.
Dikutip dari Brittanica, suhu siang hari musim panas dari Juni hingga Agustus melebihi 38 derajat Celsius di hampir seluruh negeri. Suhu di gurun sering naik setinggi 55 derajat Celsius di musim panas. Kelembabannya rendah, kecuali di sepanjang pantai, yang bisa jadi tinggi dan sangat menyesakkan. Tingkat curah hujan juga rendah di seluruh negeri, sekitar 2,5 inci (65 mm) di Jeddah, sedikit lebih dari 3 inci (75 mm) di Riyadh, dan 3 inci di Al-Dammam.
Ini mengapa wilayah seperti Arab Saudi, berpotensi terjadinya gelombang panas karena cuaca panas yang tidak normal dan dapat terjadi dengan atau tanpa kelembaban yang tinggi, sehingga menutupi area yang luas, dan membuat banyak orang terpapar panas yang berbahaya.
Berita Lainnya +INDEKS
Bocorkan Rencana Mengebom Gaza dengan Bom Nuklir, Menteri Israel Ini Dicopot
TEL AVIV, Riautribune.com -- Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mencopot Menteri Kebudayaa.
Kecam Israel, Aktris Angelina Jolie Sebut Gaza Berubah Dari Penjara Terbuka Menjadi Kuburan Massal
JAKARTA, Riautribune.com - Angelina Jolie menyebut Jalur Gaza dengan cepat berubah menjadi “kub.
Bolivia Jadi Negara Pertama Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel Karena Bombardir Gaza
JAKARTA, Riautribune.com - Bolivia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai teguran a.
Pasokan Diblokade Israel, Warga Gaza Minum Air Laut untuk Bertahan Hidup
GAZA, Riautribune.com -- Penduduk Gaza semakin putus asa karena kehabisan air bersih untuk dikons.
Masjid dan Seribu Bangunan di Gaza Hancur Lebur Dibombardir Pesawat Tempur Israel
JAKARTA, Riautribune.com - Pesawat tempur Israel menggempur rumah ibadah umat Islam di wilayah Ja.
Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 232 Orang, Ribuan Warga Terluka
GAZA, Riautribune.com - Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Gaza bertambah menjad.