pilihan +INDEKS
Rupanya Ini Arti Slogan Kepak Sayap Kebinekaan Menurut Puan Maharani
JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengungkap makna dari slogan 'Kepak Sayap Kebinekaan' yang terpampang di sejumlah baliho.
Puan menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia beragam, namun harus tetap bisa gotong royong dan toleransi. Hal itu mengacu pada semboyan Bhineka Tunggal Ika. Menurutnya, 'Kepak Sayap Kebinekaan' adalah analogi dari semangat tersebut.
"Itu yang ingin saya sampaikan kenapa kepak sayap kebinekaan. Karena dalam menjalankan apa apa itu kita harus gotong royong. Enggak bisa burung itu terbang kalau sayapnya satu," kata Puan, Selasa (22/3).
"Jadi dua kepak sayap lah, dua kepakan sayap burung itu yang kemudian menjadi analogi yang mungkin enggak pas sih. Cuman intinya itu kalau berjalan, seiring sejalan terus kemudian bergotong. Dengan kebinekaan-nya kita tuh satu bangsa. begitu," imbuhnya.
Puan mengklaim baliho Kepak Sayap Kebinekaan bukan untuk mempromosikan dirinya sebagai calon presiden atau wakil presiden. Ia mengaku tak pernah menginstruksikan para kader maupun relawan untuk memasang baliho.
Ketua DPR itu mengatakan baliho tersebut dipasang oleh para relawan. Ia menyebut pemasangan baliho ini sebagai bentuk apresiasi sekaligus harapan terhadapnya.
"Enggak [menginstruksikan]. Ya kan enggak ada itu. Kalau kemudian mereka mempunyai niat, kemudian mempunyai pernyataan pasang pasang masa saya bilang enggak boleh," ucapnya.
Menurut Puan, maraknya baliho Kepak Sayap Kebinekaan sah-sah saja. Selain itu, pemasangan baliho juga merupakan hak setiap orang.
"Itu hak, sah-sah saja. Semua orang pasang kok. Tapi begitu Puan Maharani kok ribut. Kenapa ya? Itu persepsinya, itu yang mau bicara karena apa sebagai apa, ya monggo-monggo saja," ucap dia.
"Dan saya juga melihat banyak juga foto-foto di billboard itu dipasang oleh relawan yang alhamdulilah mendukung atau mungkin mempunyai harapan," imbuhnya.
Baliho, spanduk hingga billboard bergambar wajah Puan Maharani terpampang di berbagai daerah. Isi tulisan dalam baliho tersebut bermacam-macam, salah satunya adalah "Kepak Sayap Kebinekaan".
Spanduk Puan bahkan sempat terpasang di lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Desember 2021 lalu.
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus meminta Ketua DPR Puan Maharani angkat suara dan meminta maaf terkait itu.
Sementara itu, Hasil survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai calon presiden atau capres di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menurun meski baliho "Kepak Sayap Kebhinnekaan" disebar di sejumlah daerah dan viral di media sosial.*
Berita Lainnya +INDEKS
Tiket Pilgubri M Nasir Lengkap
PEKANBARU--Anggota DPR RI dari Partai Demokrat M. Nasir Dipastikan be.
Dukungan Terus Mengalir, Keluarga Pasaman Riau Dorong Abdul Wahid Jadi Gubernur
PEKANBARU, Riautribune.com - Ikatan Keluarga Pasaman dan Pasaman Barat Pekanbaru memberikan dukun.
Serahkan Berkas Pendaftaran, Edy Natar: Tidak Mustahil Saya Berkoalisi dengan Ketua PKB Riau
PEKANBARU, Riautribune.com - Setelah Demokrat, PDIP dan Nasdem, hari ini Sabtu (4/5), Balon (Baka.
Jawab Pertanyaan Masyarakat Pelalawan, HT Kembalikan Formulir Balonbup ke DPC Demokrat Pelalawan
PELALAWAN, Riautrinune.com - H Husni Thamrin mendatangi langsung Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DP.
Peroleh Suara Pileg di Pelalawan 35 Ribu, Husni Thamrin Siap Betarung di Pilkada 2024
PELALAWAN, Riautribune.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang akan di laksanakan seren.
Afni Zulkifli Resmi Daftar Calon Bupati ke PDIP, Senin ke PKB
PEKANBARU, Riautribune.com - Didampingi tokoh masyarakat dan para pendukung, Dr.Afni Z,M.Si resmi.