• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Fokus Riau
    • Kabupaten Kuansing
    • Kabupaten Rokan Hilir
    • Kabupaten Rokan Hulu
    • Kota Pekanbaru
    • Kota Dumai
    • Kabupaten Siak
    • Kabupaten Pelalawan
    • Kabupaten Kampar
    • Kabupaten Indragiri Hulu
    • Kabupaten Indragiri Hilir
    • Kabupaten Bengkalis
    • Kabupaten Kepulauan Meranti
  • Legislator
  • Nasional
  • Internasional
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • More
    • Olahraga
    • Tokoh
    • Opini
    • Kolom
    • Gaya Hidup
    • Serba Serbi
    • Pekanbaru
    • Video
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Indeks
  • Fokus Riau
  • Legislator
  • Nasional
  • Internasional
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Tokoh
  • Opini
  • Kolom
  • Gaya Hidup
  • Serba Serbi
  • Pekanbaru
  • Video
  • Kabupaten Kepulauan Meranti
  • Kabupaten Bengkalis
  • Kabupaten Indragiri Hilir
  • Kabupaten Indragiri Hulu
  • Kabupaten Kampar
  • Kabupaten Pelalawan
  • Kabupaten Siak
  • Kota Dumai
  • Kota Pekanbaru
  • Kabupaten Rokan Hulu
  • Kabupaten Rokan Hilir
  • Kabupaten Kuansing
  • Pilihan Editor
  • Terpopuler
  • Indeks
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar

pilihan +INDEKS

Seperti Finlandia-Swedia, Kosovo pun Ingin Ingin Gabung NATO dan Uni Eropa
Petugas Bandara SSK II Pekanbaru Gagalkan Penyelundupan 1.000 Gram Ganja Kering
Tim Panahan Indonesia Borong 4 Emas di SEA Games Vietnam
Soal UAS Ditolak Singapura, Mahfud MD: Kita Tak Bisa Ikut Campur
Gubri Pilih Bungkam Soal Pj Wako Pekanbaru dan Pj Bupati Kampar

  • Home
  • Internasional

Panglima AL Jerman Mundur Usai Sebut Putin Pantas Dihormati

Redaksi

Ahad, 23 Januari 2022 12:00:04 WIB
Cetak
Panglima AL Jerman Mundur Usai Sebut Putin Pantas Dihormati
Panglima Angkatan Laut Jerman mundur setelah menuai kritik akibat mendukung Presiden Vladimir Putin di tengah ketegangan Barat-Rusia soal Ukraina

JAKARTA, Riautribune.com - Panglima Angkatan Laut Jerman, Kay Achim Schoenbach, mengundurkan diri dari jabatannya setelah menuai kontroversi karena menganggap Presiden Rusia Vladimir Putin pantas dihormati.
Pernyataan berbau dukungan terhadap Putin itu diutarakan Schoenbach ketika negara Barat terus bersitegang dengan Rusia akibat rumor rencana Moskow menginvasi Ukraina lagi dalam waktu dekat.

Pengunduran diri resmi dilayangkan Schoenbach pada Sabtu (22/1) malam, sehari setelah berbicara di sebuah diskusi think-tank di India.

Schoenbach menyampaikan rumor soal Rusia yang ingin menyerang Ukraina sebagai "omong kosong" dalam acara tersebut yang digelar Jumat (21/1).

Dalam momen itu, Schoencach juga menyebut Putin seharusnya dihormati dan berusaha diperlakukan sama oleh negara Barat.

"Apa yang dia (Putin) inginkan adalah rasa hormat," kata Schoenbach seperti dikutip Reuters.

"Dan ya ampun, memberi seseorang rasa hormat adalah hal yang mudah, bahkan tanpa biaya... Sangat mudah untuk memberinya rasa hormat yang benar-benar dia (Putin) tuntut - dan mungkin juga pantas mendapatkannya," kata Schoenbach menambahkan.

Ia juga menyebut Rusia sebagai negara tua dan penting. Selain itu, Schoenbach juga menambahkan bahwa Semenanjung Krimea yang telah dicaplok Rusia pada 2014 lalu tak akan lagi kembali ke tangan Ukraina.

"Semenanjung Krimea telah hilang, tidak akan pernah kembali, ini adalah fakta," kata dia.

Pernyataan Schoenbach itu pun dengan cepat menyebar di media sosial dan memicu kritik.

Kementerian Pertahanan Jerman. Mereka menyebut pernyataan yang dilontarkan Schoenbach sama sekali bukan posisi Jerman yang sebenarnya.

Atas pernyataannya tersebut, Schoenbach meminta maaf. Dia memastikan apa yang disampaikan itu murni pendapat pribadi, tidak mencerminkan pandagan dari Jerman.

"Saya telah meminta Menteri Pertahanan Christine Lambrecht untuk membebaskan saya dari tugas," kata Schoenbach dalam sebuah pernyataan.

"Pernyataan gegabah saya di India ... semakin membebani kantor saya. Saya menganggap langkah ini (pengunduran diri) diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada angkatan laut Jerman, pasukan Jerman, dan, khususnya, Republik Federal Jerman," paparnya menambahkan.

Pengunduran diri yang dilakukan Schoenbach ini telah diterima oleh menteri pertahanan Jerman.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Ukraina telah meminta Jerman untuk secara terbuka menolak komentar Schoernbach. Komentar Schoenbach disebut bisa mengganggu upaya Barat untuk meredakan situasi di Ukraina.

"Ukraina berterima kasih kepada Jerman atas dukungan yang telah diberikannya sejak 2014, serta atas upaya diplomatik untuk menyelesaikan konflik bersenjata Rusia-Ukraina. Tetapi pernyataan Jerman saat ini mengecewakan dan bertentangan dengan dukungan dan upaya itu," kata Kementerian Luar Negeri Ukraina. Menteri Dmytro Kuleba mengatakan secara terpisah dalam tweet.


Sumber : Cnnindonesia.com /  Editor : EMDE

[ Ikuti RiauTribune.com ]


RiauTribune.com

Berita Lainnya +INDEKS

Internasional

Erdogan soal Finlandia-Swedia: Kami Tak Terima Teroris Gabung NATO

Jumat, 20 Mei 2022 - 07:47:57 WIB

JAKARTA, Riautribune.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bersikeras tidak akan menerima F.

Internasional

Pembawa Jenazah Shireen Abu Akleh Ditangkap Israel

Kamis, 19 Mei 2022 - 12:44:53 WIB

YERUSALEM, Riautribune.com - Seorang pengusung jen.

Internasional

China Cabut Syarat Tes PCR bagi Pengunjung dari Amerika Serikat

Kamis, 19 Mei 2022 - 11:55:55 WIB

JAKARTA, Riautribune.com - China telah mencabut persyaratan tes PCR Covid-19 bagi pengunjung dari.

Internasional

Seperti Finlandia-Swedia, Kosovo pun Ingin Ingin Gabung NATO dan Uni Eropa

Kamis, 19 Mei 2022 - 10:20:23 WIB

JAKARTA - Wilayah yang disengketakan dan belum sepenuhnya mendapat pengakuan kemerdekaan, Kosovo,.

Internasional

Inflasi Inggris Tembus 9 Persen, Pecahkan Rekor 40 Tahun

Kamis, 19 Mei 2022 - 09:03:49 WIB

JAKARTA, Riautribune.com - Inflasi atau kenaikan harga barang di Inggris memecahkan rekor terting.

Internasional

Rusia Pakai Senjata Laser Terbaru Serang Ukraina, Efeknya Mengerikan

Kamis, 19 Mei 2022 - 08:51:36 WIB

JAKARTA, Riautribune.com - Pemerintah Rusia mengatakan menggunakan senjata laser generasi .


tulis komentar +INDEKS



Terkini +INDEKS

AHY : Demokrat Siap Berkoalisi dengan Partai yang Satu Visi
20 Mei 2022
Tak Ada Waktu Evaluasi, Indonesia Wajib Kalahkan Malaysia
20 Mei 2022
Harga Emas Antam Hari Ini 20 Mei, Lompat ke Rp985 Ribu per Gram
20 Mei 2022
Dana Bagi Hasil ke Daerah APBN 2022 Naik Rp47,2 T
20 Mei 2022
Upgrading Level Jadi Bintang Tiga, Whiz Hotel Berubah Menjadi Whiz Prime Hotel Sudirman Pekanbaru
20 Mei 2022
DPP Santri Tani NU lakukan Kerjasama Sinergitas dan kemItraan bersama Polda Riau
20 Mei 2022
Transaksi Saham di Sumut Tembus Rekor Tertinggi 10 Tahun Terakhir
20 Mei 2022
Erdogan soal Finlandia-Swedia: Kami Tak Terima Teroris Gabung NATO
20 Mei 2022
Debat Legal Standing LPPHI dan Chevron Mencuri Perhatian Pakar Lingkungan Hidup
19 Mei 2022
UNRI Kampus Pertama di Riau yang Miliki Pojok Statistik
19 Mei 2022

Terpopuler +INDEKS

  • 1 MA Kabulkan PK dan Pangkas Hukuman Jadi 2 Tahun 8 Bulan
  • 2 Riau Tak Perpanjang Libur Sekolah, Siswa Masuk 9 Mei
  • 3 Kepenghuluan Bagan Jawa Juara 1 Festival Keindahan Lampu Colok 1443 H/2022
  • 4 Seorang Penjaga Kantor Desa Minas Timur Tewas, Diduga Digorok Orang Tak di Kenal
  • 5 Tak Memenuhi Syarat Formal, BK Tolak Laporan AMPR Soal Agung Nugroho
  • 6 IKA SMPN 3 Pekanbaru Beri Santunan Kepada Anak Yatim
  • 7 Mahfud MD Respons Laporan AS Ungkap PeduliLindungi Langgar HAM

Ikuti Kami

Tentang Kami
Redaksi
Pedoman Pemberitaan
Info Iklan
Kontak
Disclaimer

RiauTribune.com ©2015 | All Right Reserved