pilihan +INDEKS
Panglima AL Jerman Mundur Usai Sebut Putin Pantas Dihormati
.jpeg)
JAKARTA, Riautribune.com - Panglima Angkatan Laut Jerman, Kay Achim Schoenbach, mengundurkan diri dari jabatannya setelah menuai kontroversi karena menganggap Presiden Rusia Vladimir Putin pantas dihormati.
Pernyataan berbau dukungan terhadap Putin itu diutarakan Schoenbach ketika negara Barat terus bersitegang dengan Rusia akibat rumor rencana Moskow menginvasi Ukraina lagi dalam waktu dekat.
Pengunduran diri resmi dilayangkan Schoenbach pada Sabtu (22/1) malam, sehari setelah berbicara di sebuah diskusi think-tank di India.
Schoenbach menyampaikan rumor soal Rusia yang ingin menyerang Ukraina sebagai "omong kosong" dalam acara tersebut yang digelar Jumat (21/1).
Dalam momen itu, Schoencach juga menyebut Putin seharusnya dihormati dan berusaha diperlakukan sama oleh negara Barat.
"Apa yang dia (Putin) inginkan adalah rasa hormat," kata Schoenbach seperti dikutip Reuters.
"Dan ya ampun, memberi seseorang rasa hormat adalah hal yang mudah, bahkan tanpa biaya... Sangat mudah untuk memberinya rasa hormat yang benar-benar dia (Putin) tuntut - dan mungkin juga pantas mendapatkannya," kata Schoenbach menambahkan.
Ia juga menyebut Rusia sebagai negara tua dan penting. Selain itu, Schoenbach juga menambahkan bahwa Semenanjung Krimea yang telah dicaplok Rusia pada 2014 lalu tak akan lagi kembali ke tangan Ukraina.
"Semenanjung Krimea telah hilang, tidak akan pernah kembali, ini adalah fakta," kata dia.
Pernyataan Schoenbach itu pun dengan cepat menyebar di media sosial dan memicu kritik.
Kementerian Pertahanan Jerman. Mereka menyebut pernyataan yang dilontarkan Schoenbach sama sekali bukan posisi Jerman yang sebenarnya.
Atas pernyataannya tersebut, Schoenbach meminta maaf. Dia memastikan apa yang disampaikan itu murni pendapat pribadi, tidak mencerminkan pandagan dari Jerman.
"Saya telah meminta Menteri Pertahanan Christine Lambrecht untuk membebaskan saya dari tugas," kata Schoenbach dalam sebuah pernyataan.
"Pernyataan gegabah saya di India ... semakin membebani kantor saya. Saya menganggap langkah ini (pengunduran diri) diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada angkatan laut Jerman, pasukan Jerman, dan, khususnya, Republik Federal Jerman," paparnya menambahkan.
Pengunduran diri yang dilakukan Schoenbach ini telah diterima oleh menteri pertahanan Jerman.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Ukraina telah meminta Jerman untuk secara terbuka menolak komentar Schoernbach. Komentar Schoenbach disebut bisa mengganggu upaya Barat untuk meredakan situasi di Ukraina.
"Ukraina berterima kasih kepada Jerman atas dukungan yang telah diberikannya sejak 2014, serta atas upaya diplomatik untuk menyelesaikan konflik bersenjata Rusia-Ukraina. Tetapi pernyataan Jerman saat ini mengecewakan dan bertentangan dengan dukungan dan upaya itu," kata Kementerian Luar Negeri Ukraina. Menteri Dmytro Kuleba mengatakan secara terpisah dalam tweet.
Berita Lainnya +INDEKS
Erdogan soal Finlandia-Swedia: Kami Tak Terima Teroris Gabung NATO
JAKARTA, Riautribune.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bersikeras tidak akan menerima F.
Pembawa Jenazah Shireen Abu Akleh Ditangkap Israel
YERUSALEM, Riautribune.com - Seorang pengusung jen.
China Cabut Syarat Tes PCR bagi Pengunjung dari Amerika Serikat
JAKARTA, Riautribune.com - China telah mencabut persyaratan tes PCR Covid-19 bagi pengunjung dari.
Seperti Finlandia-Swedia, Kosovo pun Ingin Ingin Gabung NATO dan Uni Eropa
JAKARTA - Wilayah yang disengketakan dan belum sepenuhnya mendapat pengakuan kemerdekaan, Kosovo,.
Inflasi Inggris Tembus 9 Persen, Pecahkan Rekor 40 Tahun
JAKARTA, Riautribune.com - Inflasi atau kenaikan harga barang di Inggris memecahkan rekor terting.
Rusia Pakai Senjata Laser Terbaru Serang Ukraina, Efeknya Mengerikan
JAKARTA, Riautribune.com - Pemerintah Rusia mengatakan menggunakan senjata laser generasi .