pilihan +INDEKS
Sayang, Anggrek Kantung yang Cantik Ini Terancam Punah di Indonesia
JAKARTA, Riautribune.com - Anggrek kantung atau anggrek selop dari genus Paphiopedilum terancam punah di Indonesia.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan dua penyebab utama yang mengancam kelestarian anggrek kantung yaitu pengambilan di alam secara berlebihan (overcollection) dan juga penurunan kualitas habitat alaminya.
"Habitat alami beberapa spesies anggrek Paphiopedilum semakin menyempit dan terancam oleh konversi fungsi lahan, terutama untuk perkebunan," kata ketua tim peneliti Anggrek Paphiopedilum Kebun Raya Purwodadi BRIN Destario Metusala dikutip dari Antara, Kamis (20/1).
Menurut Destario, ancaman kelestarian juga semakin meningkat pada spesies-spesies tertentu karena adanya aktivitas pengambilan di alam secara berlebihan. Oleh karena itu, jika tidak ada strategi konservasi yang tepat maka diduga populasi alami dari banyak spesies Paphiopedilum akan terus mengalami penurunan.
Keterancaman anggrek kantung tersebut dimuat dalam hasil penelitian berjudul "Baseline Study on Paphiopedilum (Orchidaceae) Conservation Strategies in Indonesia" yang dilakukan Pusat Riset Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya pada 2021.
Perlu diketahui, seluruh spesies anggrek Paphiopedilum yang berasal dari alam telah masuk dalam daftar kategori CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) appendix 1.
Anggrek tersebut tidak diperkenankan keluar dari negara asalnya kecuali hanya untuk keperluan non-komersial maupun penelitian, yang harus disertai dengan perizinan resmi dan pengawasan yang sangat ketat dari pemerintah.
Selain itu, anggrek Paphiopedilum merupakan genus anggrek terbanyak dengan total 15 spesies yang masuk ke dalam daftar anggrek dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106 Tahun 2018.
Destario mengatakan Indonesia memiliki sekitar 38 spesies Paphiopedilum yang tersebar dari Sumatera hingga Papua.
Tingginya keragaman anggrek Paphiopedilum dan juga status keterancamannya telah membuat para peneliti dan penggerak konservasi anggrek dari berbagai negara memberikan perhatian khusus bagi upaya pelestarian anggrek Paphiopedilum di Indonesia.*
Berita Lainnya +INDEKS
PEMPRI Gelar Festival Dangdut 2, Ratusan Peserta Antusias Daftarkan Diri
PEKANBARU, Riautribune.còm - Persatuan Musisi dan Penyanyi Riau (PEMPRI) menggelar Festival Dang.
Tak Mau Kalah dengan ChatGPT, TikTok Bikin Chatbot Bernama Tako
JAKARTA, Riautribune.com - TikTok ternyata ingin ambil bagian dari tren kecerdasan buatan ChatBot.
Matahari Lintasi Atas Ka'bah 27 dan 28 Mei, Yuk Cek Lagi Arah Kiblat
PEKANBARU, Riautribune.com - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) .
Parade Soto Nusantara, Batiqa Hotel Pekanbaru Menyajikan Kelezatan 5 Soto Dari Berbagai Daerah
PEKANBARU, Riautribune.com - Siapa yang tak kenal dengan kuliner soto? Ya, kuliner soto ini pasti.
Anniversary Ke - 8 NMax XMax Riders, Ketua JMSI Bengkalis Jelajah Indonesia ke Sulawesi
DURI, Riautribune.com - Setelah sukses sebelumnya menjelajah Indonesia hingga ke Mandalika, Lombo.
Mbah Jumani Datangkan Grup Reog Se Riau, Wabup Bagus Santoso Beri Apresiasi
DURI, Riautribune.com - Ada banyak cara bersyukur atas nikmat Allah yang dilakukan manusia sebaga.