pilihan +INDEKS
Diduga Alami Tekanan Jiwa
Ibu Rumah Tangga di Tenayan Raya Panjat Menara SUTET, Dibujuk Dengan Satu Kata Ini

PEKANBARU, Riautribune.com - Warga Tenayan Raya dihebohkan dengan aksi seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Yulidar (45) yang memanjat menara Sambungan Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) pada Senin pagi (17/01/22).
Menurut keterangan salah satu warga di lokasi kejadian, Azwar, mengatakan bahwa Yulidar sudah beberapa kali melakukan aksi tersebut dan pagi ini adalah aksinya yang ke tiga kali.
"Sudah sering, ini saja yang ketiga kalinya," jawab Azwar singkat.
Aksi yang dilakukan oleh Yulidar tersebut menjadi perhatian warga yang datang dan berusaha membujuk Yulidar agar turun.
Kapolsek Tenayan Raya, Kompol Manapar Situmeang SIK MH mendatangi lokasi kejadian dan memimpin evakuasi Yulidar yang dilakukan oleh pihak Damkar dan BASARNAS.
Dengan bujukan dan trik kata-kata "Sayang" seperti yang diinginkan oleh Yulidar, akhirnya berhasil membuatnya turun dari menara SUTET tersebut.
Manapar menduga bahwa Yulidar mengalami stres berat sehingga melakukan aksi nekat dengan memanjat menara SUTET. "Mungkin ibu ini mengalami stres berat, makanya jadi nekat seperti ini," ucap Manapar.
Ia mengimbau kepada keluarga dan warga untuk turut berpartisipasi mengawasi Yulidar agar tidak mengulanginya. "Dimohon kepada keluarga dan warga, bersama-sama mengawasi bu Yulidar agar tidak mengulangi kejadian seperti ini," harap Manapar
Manapar juga berpesan kepada warga agar Yulidar dibawa untuk diperiksa dan diobati. Ia juga mengajak warga agar Yulidar dirangkul dan dan tidak dijauhi agar penyakitnya dapat sembuh seperti sediakala.
"Kepada keluarga, kita minta untuk membawa ibu ini diperiksa dan diberi obat. Untuk warga juga, kita mohon agar selalu mendukung ibu ini untuk cepat sembuh, jangan dijauhi ya," tutup Manapar.
Dilain pihak, Rahmad Handayani selaku tokoh muda Kecamatan Kulim meminta kepada pihak managemen SUTET dan PLN agar segera membuat pengaman di sekitarnya
"Sebaiknya dipasang pengaman, inikan di pemukiman warga jangan di biarkan terbuka tanpa ada pengamanan sama sekali," ucap Rahmad.
Untuk itu, ia meminta secepatnya pihak terkait memasang pembatas seperti pemasangan kawat berduri atau tembok. "Pakai kawat berduri atau ditembok atau apalah, yang penting aman. Semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini," tutup Rahmad. (Rey)
Berita Lainnya +INDEKS
'Sepuluh Tahun Kami Makan Tidur Seperti Burung Dalam Sangkar,
PEKANBARU, Riautribune.com - Setelah kembali melakukan aksi long march ke Perwakilan UNHCR .
Dinas PUPR Fokus Atasi 371 Titik Rawan Banjir di Wilayah Kota Pekanbaru
PEKANBARU, Riautribune.com - Wilayah Kota Pekanbaru masih rentan terjadi banjir yang menyebar di .
Masalah Sampah Tak Kunjung Selesai, Pemko Pekanbaru akan Evaluasi Kinerja Pemenang Lelang
PEKANBARU, Riautribune.com - Permasalahan sampah di kota Pekanbaru, hingga saat ini masih menjadi.
Pemko Pekanbaru Nilai Aksi Demo Pengungsi Afghanistan Ganggu Ketertiban Kota
PEKANBARU, Riautribune.com - Berulang kali melakukan aksi unjuk rasa dengan tuntutan ingin segera.
Agendakan CFD, Dishub Kota Pekanbaru Menunggu Kesepakatan Walikota
PEKANBARU, Riautribune.com - Sudah dilonggarkannya sejumlah kegiatan masyarakat karena kasus Covi.
Anggota Komisi I DPRD Pekanbaru Langsung Turun ke Lokasi
PEKANBARU, Riautribune.com - Kendala jalan rusak sebagai salah satu fasilitas umum, menjadi keluh.