pilihan +INDEKS
Dilarang Keluar Beli Makan saat Lockdown, Warga Xi'an China Jerit Kelaparan
CHINA, Riautribune.com - Warga Kota Xi'an, China, menjerit kelaparan karena pemerintah memperketat aturan pencegahan Covid-19 dengan melarang penduduk keluar rumah, termasuk untuk membeli makan. Pemerintah juga mengaku kesulitan menyalurkan bantuan di tengah pengetatan aturan itu.
Jeritan warga Kota Xi'an itu mulai menggema di berbagai jejaring sosial sejak pekan lalu, beberapa hari setelah pemerintah China resmi menetapkan larangan keluar rumah pada Senin (27/12).
"Bagaimana kami bisa hidup? Apa yang harus kami makan?" ujar salah satu warga China pengguna media sosial Weibo, sebagaimana dikutip AFP.
Ia kemudian menuliskan, "Beberapa hari lalu, kami setidaknya bisa keluar rumah satu kali untuk membeli makanan, tapi [aturan itu] sudah diubah. Sekarang, aplikasi belanja virtual juga kalau tidak sudah kehabisan, di luar jangkauan pengiriman."
Sebelum pembaruan aturan ini, China memang mengizinkan warga keluar rumah tiga hari sekali untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Namun, pemerintah memperketat aturan itu dengan melarang warga keluar rumah kecuali untuk tes Covid-19.
Saat memberlakukan larangan itu, pemerintah berkeras bahwa suplai kebutuhan pokok akan tetap stabil meski pergerakan warga sangat dibatasi.
Namun, beberapa hari setelah aturan itu diterapkan, pejabat Xi'an, Chen Jianfeng, mengakui bahwa pemerintah daerah kesulitan memobilisasi perusahaan-perusahaan untuk mempercepat distribusi ke masyarakat.
"Kami mengupayakan yang terbaik untuk menangani masalah kekurangan staf ini, dan mengeluarkan izin bagi kendaraan-kendaraan yang menjamin pasokan kebutuhan pokok," katanya.
Selama ini, China memang memberlakukan kebijakan "nol Covid". Pemerintah China akan langsung mengambil langkah keras ketika mendeteksi satu kasus Covid-19 di wilayah tertentu.
Alhasil, kasus Covid-19 di China sempat hanya puluhan, bahkan hitungan jari dalam sehari. Namun, kasus Covid-19 di China mulai melonjak pada Desember 2021 lalu.
Pemerintah pun mulai memperketat aturan sejak pertengahan Desember. Setelah pengetatan aturan ini, kasus Covid-19 di China dilaporkan berangsur turun.
Pada Minggu (2/1), China melaporkan 122 kasus Covid-19, turun dari laporan 174 infeksi virus corona sehari sebelumnya. Pemerintah meyakini penurunan ini sebagai pertanda positif penanganan Covid-19 di negara itu.
Berita Lainnya +INDEKS
Bocorkan Rencana Mengebom Gaza dengan Bom Nuklir, Menteri Israel Ini Dicopot
TEL AVIV, Riautribune.com -- Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mencopot Menteri Kebudayaa.
Kecam Israel, Aktris Angelina Jolie Sebut Gaza Berubah Dari Penjara Terbuka Menjadi Kuburan Massal
JAKARTA, Riautribune.com - Angelina Jolie menyebut Jalur Gaza dengan cepat berubah menjadi “kub.
Bolivia Jadi Negara Pertama Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel Karena Bombardir Gaza
JAKARTA, Riautribune.com - Bolivia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai teguran a.
Pasokan Diblokade Israel, Warga Gaza Minum Air Laut untuk Bertahan Hidup
GAZA, Riautribune.com -- Penduduk Gaza semakin putus asa karena kehabisan air bersih untuk dikons.
Masjid dan Seribu Bangunan di Gaza Hancur Lebur Dibombardir Pesawat Tempur Israel
JAKARTA, Riautribune.com - Pesawat tempur Israel menggempur rumah ibadah umat Islam di wilayah Ja.
Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 232 Orang, Ribuan Warga Terluka
GAZA, Riautribune.com - Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Gaza bertambah menjad.