pilihan +INDEKS
Waspada, Gunung Semeru Alami Enam Kali Gempa Guguran Pagi Ini
LUMAJANG, Riautribune.com - Gunung Semeru masih menunjukkan aktivitasnya hingga Senin (3/1) periode pukul 00.00 sampai 06.00 WIB. Gunung berketinggian 3.676 mdpl ini masih mengalami beberapa jenis gempa, baik guguran, harmonik maupun tektonik jauh.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru, Yadi Yuliandi menjelaskan, gunung api pada periode kali ini secara visual terlihat jelas. Pihaknya juga berhasil mengamati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi.
"Tingginya sekitar 100 hingga 500 meter dari puncak," ucap Yuda dalam laporan resminya, Senin (3/1).
Selain aspek visual, Yadi juga berhasil mengamati beberapa unsur kegempaan dari Gunung Semeru. Gunung ini tercatat mengalami enam kali gempa guguran dengan amplitudo empat sampai 10 milimeter (mm). Gempa jenis ini berlangsung sekitar 30 hingga 80 detik.
Gunung Semeru juga dilaporkan mengalami satu kali gempa harmonik. Amplitudo dari gempa ini sekitar 10 mm dan gempanya berlangsung selama 317 detik.
Selanjutnya, Yadi juga mengungkapkan, Gunung Semeru mengalami dua kali gempa tektonik jauh. Amplitudo dari gempa ini sekitar 20 sampai 25 mm dan S-P 20 sampai 40 detik. "Dan lama gempa 65 hingga 115 detik," ujar dia.
Saat ini tingkat aktivitas Gunung Semeru masih berada pada level III atau siaga. Sebab itu, Yadi merekomendasikan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer (km) dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. "Ini karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," kata dia.
Selain itu, warga juga diminta tidak beraktivitas dalam radius lima km dari kawah/puncak Gunung Semeru. Hal ini karena wilayah dengan jarak tersebut rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Yadi juga meminta masyarakat mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Hal ini terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Kemudian juga mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Berita Lainnya +INDEKS
Gelas Kertas Ramah Lingkungan dari Indonesia Dukung Ajang Lari Internasional Bergengsi The RunCzech
JAKARTA, Riautribune.com - Dalam upaya mendukung pengurangan sampah plastik baik secara nasional .
Dubes Iran Terima Kunjungan Pengurus JMSI Pusat
JAKARTA, Riautribune.com - Duta Besar (Dubes) Republik Islam Iran, Mohammad Boroujerdi menerima k.
HUT Ke-4 JMSI akan Berikan Penghargaan untuk Sejumlah Tokoh Nasional dan Daerah
JAKARTA, Riautribune.com — Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) akan memberikan penghargaan un.
MoU PWI Pusat- Universitas Mercu Buana Meningkatkan Literasi Digital dan Memerangi Hoax
JAKARTA, Riautribune.com - PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana sepakat menjalin kerja.
KSP Sebut Pencabutan Label Halal Produk Perusahaan Pendukung Israel Tak Punya Dasar Hukum
JAKARTA, Riautribune.com - Kantor Staf Presiden (KSP) Joko Widodo merespons pernyataan Maje.
Merasa Bingung Soal Keputusan MK, Saldi Isra Malah Dilaporkan ke Majelis Kehormatan
JAKARTA, Riautribune.com - Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra dilaporkan ke Majelis .