pilihan +INDEKS
Jurus Menyiasati Harga Pakan yang Meroket
PEKANBARU, Riautribune.com - Kelompok Tani Permatani Terpadu Kelurahan Limbungan Kecamatan Rumbai Timur, Kota Pekanbaru melakukan inovasi terpadu dan terbaru. Mereka membuat pakan ternak unggas dari maggot Black Soldier Fly (Maggot-BSF).
Inovasi ini menyikapi harga pakan ternak yang sangat tinggi. Peternak yang tergabung di Kelompok Tani Permatani Terpadu Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Timur harus berinovasi.
Ketua Poktan Kelompok Tani Permatani Terpadu Kelurahan Limbungan, Muhammad Badra didampingi Penyuluh Pertanian Elisa Nurani Kombong, SP menyampaikan beberapa persoalan terkait Budidaya unggas yang dia lakukan.
"Kenaikan harga pakan membuat produksi ayam probiotik sempat terhenti, karena kurangnya modal untuk membeli pakan yang harganya melambung tinggi," tuturnya, Senin (4/10).
Dari kondisi tersebut muncullah inovasi yang coba diterapkan dengan memanfaatkan Maggot sebagai alternatif pakan ternak.
Lanjut Badra, biasanya dia menggunakan 4 karung pakan pabrikan dengan protein tinggi namun setelah menggunakan maggot BSF sekarang beliau cukup menggunakan 2 karung pakan protein yang bagus dan 1 karung pakan kualitas rendah. Hal ini sangat membantu menekan biaya pengeluaran pembelian pakan kurang lebih 30-40%.
Elisa selaku pendamping menuturkan bahwa Kenaikan harga pakan ternak ayam sudah mulai terjadi sejak Februari 2021, Kenaikan yang fluktuatif cukup merisaukan para peternak ayam. Jika tidak segera diantisipasi bisa saja ini berujung pada banyaknya peternak yang akan gulung tikar.
"Saat ini pak Badra membuat kandang ayam yang dibawah kandang ayam diternakkan maggot BSF," imbuhnya.
Secara detail Elisa menjelaskan pentingnya inovasi baru ini. Feses dari ayam probiotik yang jatuh kemudian dimakan oleh maggot. Selanjutnya maggot dinaikkan keatas untuk dimakan oleh ayam. Setelah mengkonsumsi maggot berat badan ayam probiotik yang dibudidayakannya kenaikannya sama saat menggunakan pakan pabrikan full dengan protein tinggi.
"Diharapkan walaupun harga pakan tinggi tidak akan mempengaruhi peternak karena mereka sudah memiliki pakan alternatif dengan harga yang murah, dan saya menekankan dan mendorong kepada seluruh petani dan peternak di Kota Pekanbaru bisa mengadopsi sistem atau teknologi ini" tutup Elisa
Berita Lainnya +INDEKS
Perbaikan Jalan Parit Indah akan Dikebut Sebelum Idul Fitri
PEKANBARU, Riautribune.com - Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekan.
Pemko Siapkan Delapan Community House Tampung Pengungsi Rohingya
PEKANBARU, Riautribune.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, kini telah menyiapkan delapan com.
Pemko Siapkan Draf Kerja Sama dengan Pengelola Pasar Bawah
PEKANBARU, Riautribune.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru masih menyiapkan draf kerja sama d.
Dicopot Sebagai Sekda Kampar, Yusri Kini Jadi Staf Ahli Bupati
BANGKINANG, Riautribune.com - Setelah hampir setahun menjabat sebagai Penjabat Bupati Kampar, Kam.
Pemko Pekanbaru Salurkan Bantuan Atensi Senilai Ratusan Juta
PEKANBARU, Riautribune.com - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun, S.STP., M.AP diwakili Kep.