pilihan +INDEKS
Pernah Dielu-elukan Sebagai Pahlawan Kemanusiaan, Kini Pria Ini Dituduh Jadi Pendukung Teroris
RWANDA, Riautribune.com - Sosok Paul Rusesabagina, 67 tahun, tentu tak asing lagi bagi masyarakat Rwanda. Ia dikenal sebagai pahlawan yang menyelamatkan banyak nyawa selama genosida di Rwanda. Kisah keberaniannya pun diangkat ke layar lebar dengan judul Hotel Rwanda.
Namun nasib tragis kini dialami Paul. Ia dijatuhi hukuman 25 tahun penjara atas dakwaan terorisme oleh pengadilan di negara Afrika itu. Paul dinyatakan bersalah karena mendukung kelompok pemberontak di balik serangan mematikan pada 2018 dan 2019.
Dalam film nominasi Oscar Hotel Rwanda, Rusesabagina, yang diperankan oleh Don Cheadle, digambarkan sebagai manajer hotel yang berhasil melindungi lebih dari 1.000 orang yang mencari perlindungan.
Dalam periode 100 hari dari April 1994, 800.000 orang, sebagian besar dari kelompok etnis Tutsi, dibantai oleh ekstremis dari komunitas Hutu.
Beberapa penyintas pembantaian itu mempertanyakan versi peristiwa yang ditampilkan dalam film tahun 2005 tersebut.
Namun setelah profil Rusesabagina terangkat setelah film itu dirilis, kritiknya terhadap pemerintah pasca-genosida dan Presiden Paul Kagame menarik lebih banyak perhatian.
Ia bersuara tentang pelanggaran hak asasi manusia dan menuduh pemerintah menyasar kelompok Hutu.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah menuduh Front Patriotik Rwanda, yang saat ini memerintah, kerap mengusik dan menangkap lawan politiknya. Penahanan sewenang-wenang, perlakuan buruk, dan penyiksaan adalah "hal biasa", kata Human Rights Watch.
Selama di pengasingan, Rusesabagina memimpin koalisi oposisi, yang memiliki sayap bersenjata - Front Pembebasan Nasional (FLN).
Dalam pesan video 2018, ia menyerukan pergantian rezim dengan mengatakan bahwa "sudah tiba waktunya bagi kita menggunakan segala cara untuk membuat perubahan di Rwanda".
FLN dituduh melakukan serangan pada 2018 dan 2019 yang menurut pihak berwenang mengakibatkan sembilan orang tewas. Rusesabagina mengatakan ia tidak pernah meminta siapa pun untuk menyasar warga sipil tetapi mengaku pernah mengirim uang ke kelompok itu.
Keluarga Rusesabagina mengatakan ia diculik dan dibawa secara paksa ke Rwanda tahun lalu. Putrinya, Carine Kanimba, mengatakan kepada BBC bahwa persidangan yang adil tidak bisa mengikuti tindakan ilegal ini.
Tetapi di pengadilan, seorang saksi berbicara tentang bagaimana ia mengecoh, alih-alih memaksa, Rusesabagina untuk naik pesawat di Dubai dengan mengatakan kepadanya bahwa pesawat itu terbang ke Burundi, bukan Rwanda.
Rusesabagina menolak hadir di persidangan pada bulan Maret tahun ini, tak lama setelah dimulai, mengatakan bahwa dia tidak mendapatkan persidangan yang adil.
Kanimba mengatakan kepada program Newsday BBC bahwa ia tidak mendapat cukup akses ke pengacara dan bahwa presiden adalah "satu-satunya hakim di pengadilan".***
Berita Lainnya +INDEKS
Bocorkan Rencana Mengebom Gaza dengan Bom Nuklir, Menteri Israel Ini Dicopot
TEL AVIV, Riautribune.com -- Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mencopot Menteri Kebudayaa.
Kecam Israel, Aktris Angelina Jolie Sebut Gaza Berubah Dari Penjara Terbuka Menjadi Kuburan Massal
JAKARTA, Riautribune.com - Angelina Jolie menyebut Jalur Gaza dengan cepat berubah menjadi “kub.
Bolivia Jadi Negara Pertama Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel Karena Bombardir Gaza
JAKARTA, Riautribune.com - Bolivia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel sebagai teguran a.
Pasokan Diblokade Israel, Warga Gaza Minum Air Laut untuk Bertahan Hidup
GAZA, Riautribune.com -- Penduduk Gaza semakin putus asa karena kehabisan air bersih untuk dikons.
Masjid dan Seribu Bangunan di Gaza Hancur Lebur Dibombardir Pesawat Tempur Israel
JAKARTA, Riautribune.com - Pesawat tempur Israel menggempur rumah ibadah umat Islam di wilayah Ja.
Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 232 Orang, Ribuan Warga Terluka
GAZA, Riautribune.com - Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Gaza bertambah menjad.