pilihan +INDEKS
Amankan 426,8 Dosis, Indonesia Kembali Datangkan 10 Juta Dosis Vaksin Sinovac
JAKARTA, Riautribune.com- Pemerintah kembali mendatangkan vaksin corona (Covid-19) Sinovac, Minggu (20/6). Kali ini, sebanyak 10 juta dosis vaksin merek Sinovac itu tiba melalui Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.
"Hari ini kita kedatangan lagi 10 juta vaksin yang artinya sudah 91 juta dosis yang sudah tiba di tempat kita Tanah Air," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi.
10 juta dosis vaksin Sinovac ini merupakan tahap ke-17. Vaksin tiba di Indonesia sekitar pukul 12.39 WIB. Vaksin ini diterbangkan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA-891 dalam rangka mengamankan 426,8 juta dosis vaksin Covid-19
Ia mengatakan pemerintah selalu berupaya menghadirkan vaksin agar semua masyarakat dapat memperoleh manfaat. Menurutnya vaksin ini sudah dijamin dari beragam aspek mulai dari pemenuhan, keamanan, efikasi, hingga mutunya.
"Kami berupaya untuk melakukan distribusi dan melakukan program vaksinasi agar berjalan dengan baik," ucap dia.
Ia berharap proses distribusi hingga vaksin Covid-19 dapat dilakukan secara cepat dan merata.
Selain itu, ia mengatakan, meskipun vaksinasi terus berjalan, pemerintah tetap mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan corona.
"Mudah-mudahan kita melakukan percepatan untuk vaksinasi. Kami tetap mengimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan pakai masker," kata dia.
Selain Sinovac, Kemenkes juga mendatangkan vaksin merek lain ke Indonesia. Kemenkes menargetkan Indonesia akan kedatangan setidaknya 3-7 juta dosis vaksin virus corona asal perusahaan farmasi Amerika Serikat, Pfizerpada Juli 2021.
Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan rencana kedatangan Pfizer itu diharapkan dapat membantu upaya akselerasi program vaksinasi nasional di semester dua atau Juni-Desember 2021.
Sementara saat ini untuk program vaksinasi pemerintah hanya mengandalkan vaksin Sinovac dan AstraZeneca. "Juli kemungkinan Pfizer dan AstraZeneca ya. [Pfizer] rencananya 3-7 juta dosis," kata Nadia melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (16/6).
Nadia melanjutkan, pada Juni nanti vaksin yang akan datang baik Pfizer maupun AstraZeneca adalah vaksin yang didatangkan pemerintah melalui skema berbayar, bukan gratis melalui skema kerja sama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX.
"Ini yang kita beli langsung ke produsennya ya, seperti AstraZeneca di Juli kita beli, kalau yang Juni dari COVAX," kata dia.***
Berita Lainnya +INDEKS
Gelas Kertas Ramah Lingkungan dari Indonesia Dukung Ajang Lari Internasional Bergengsi The RunCzech
JAKARTA, Riautribune.com - Dalam upaya mendukung pengurangan sampah plastik baik secara nasional .
Dubes Iran Terima Kunjungan Pengurus JMSI Pusat
JAKARTA, Riautribune.com - Duta Besar (Dubes) Republik Islam Iran, Mohammad Boroujerdi menerima k.
HUT Ke-4 JMSI akan Berikan Penghargaan untuk Sejumlah Tokoh Nasional dan Daerah
JAKARTA, Riautribune.com — Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) akan memberikan penghargaan un.
MoU PWI Pusat- Universitas Mercu Buana Meningkatkan Literasi Digital dan Memerangi Hoax
JAKARTA, Riautribune.com - PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana sepakat menjalin kerja.
KSP Sebut Pencabutan Label Halal Produk Perusahaan Pendukung Israel Tak Punya Dasar Hukum
JAKARTA, Riautribune.com - Kantor Staf Presiden (KSP) Joko Widodo merespons pernyataan Maje.
Merasa Bingung Soal Keputusan MK, Saldi Isra Malah Dilaporkan ke Majelis Kehormatan
JAKARTA, Riautribune.com - Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra dilaporkan ke Majelis .