pilihan +INDEKS
Ketua Partai Demokrat Pekanbaru Diperiksa Terkait Perusakan Baliho Caleg PDIP
Pekanbaru - Riautribune:Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Pekanbaru, Agung Nugroho, diperiksa di Mapolresta Pekanbaru, Rabu (19/12/2018) sore. Agung dicecar 14 pertanyaan terkait perusakan baliho calon legislatif (Caleg) dari PDIP di Kecamatan Tenayan Raya.
Agung dimintai keterangan sebagai saksi. Ketika diperiksa, ia didampingi oleh Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon. Ia membenarkan kalau pemeriksaan terkait perusakan baliho Caleg PDIP.
"Penyelidikan berjalan lancar dan baik. Tadi diajukan 14 pertanyaan di kasus perusakan baliho Caleg PDIP atas nama Pak Efendi Sianipar. Hanya satu baliho," ujar Jansen usai pemeriksaan Agung.
Dalam perusakan baliho Caleg itu, polisi sudah menetapkan dua tersangka NW dan KS. Jansen menegaskan tidak ada kaitannya perusakan baliho Caleg PDIP itu dengan Partai Demokrat.
"Kasus yang tak ada kaitannya dengan Partai Demokrat tapi dikait-kaitan. Dari pertanyaan tadi dapat kami pastikan kader Demokrat dengan perusakan baliho Pak Efendi. Tak ada kaitannya sahabat kami Agung Nugroho dengan perusakan baliho Pak Efendi itu," tegasnya.
Jansen juga menyesalkan penyelidikan yang dilakukan kepolisian. Satu baliho saja yang rusak, polisi sudah menetapkan dua tersangka sedangkan bendera Partai Demokrat yang rusak sampai ratusan baliho dan bendera di Jalan Sudirman hanya menetapkan 1 tersangka.
Satu orang tersangka berinisial HS itu juga ditangkap oleh Satgas Partai Demokrat bukan oleh polisi. "Itu ditangkap Rajawali Partai Demokrat," kata Jansen.
Ia meminta penanganan kasus dilakukan secara adil. "Kami meminta keadilan. Kami merasa dizolimi. Pak Wiranto mengatakan kader Demokrat terlibat dan sudah dipanggil, padahal tak ada kaitannya. Kader PDIP kapan dipanggil," tuturnya.
Jansen melihat belum ada pengembangan penyidikan dalam perkara perusakan baliho dan bendera Partai Demokrat. "Siapa yang menyuruh si tersangka," tambah Jansen.
Jansen berharap agar polisi dapat bersikap adil dan lebih terbuka dalam menangani perkara ini. Meski telah ditetapkan satu tersangka namun, Demokrat tentu belum merasa puas. "Ungkap dalangnya. Siapa master mainnya," tegas Jansen.
Sementara, Agung menyatakan, tidak ada kader Demokrat yang melakukan balas dendam seperti yang disampaikan beberapa pihak. Dia menegaskan tidak ada di tubuh Partai Demokrat tidak ada istilah DNA balas dendam.
"Pak SBY sudah menyampaikan untuk menurunkan semua atribut Partai Demokrat agar tidak bersinggungan dengan partai lain. Beliau minta pada seluruh kader untuk reda dan tidak ada balas dendam," tukasnya.(ckp)
.
Agung dimintai keterangan sebagai saksi. Ketika diperiksa, ia didampingi oleh Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon. Ia membenarkan kalau pemeriksaan terkait perusakan baliho Caleg PDIP.
"Penyelidikan berjalan lancar dan baik. Tadi diajukan 14 pertanyaan di kasus perusakan baliho Caleg PDIP atas nama Pak Efendi Sianipar. Hanya satu baliho," ujar Jansen usai pemeriksaan Agung.
Dalam perusakan baliho Caleg itu, polisi sudah menetapkan dua tersangka NW dan KS. Jansen menegaskan tidak ada kaitannya perusakan baliho Caleg PDIP itu dengan Partai Demokrat.
"Kasus yang tak ada kaitannya dengan Partai Demokrat tapi dikait-kaitan. Dari pertanyaan tadi dapat kami pastikan kader Demokrat dengan perusakan baliho Pak Efendi. Tak ada kaitannya sahabat kami Agung Nugroho dengan perusakan baliho Pak Efendi itu," tegasnya.
Jansen juga menyesalkan penyelidikan yang dilakukan kepolisian. Satu baliho saja yang rusak, polisi sudah menetapkan dua tersangka sedangkan bendera Partai Demokrat yang rusak sampai ratusan baliho dan bendera di Jalan Sudirman hanya menetapkan 1 tersangka.
Satu orang tersangka berinisial HS itu juga ditangkap oleh Satgas Partai Demokrat bukan oleh polisi. "Itu ditangkap Rajawali Partai Demokrat," kata Jansen.
Ia meminta penanganan kasus dilakukan secara adil. "Kami meminta keadilan. Kami merasa dizolimi. Pak Wiranto mengatakan kader Demokrat terlibat dan sudah dipanggil, padahal tak ada kaitannya. Kader PDIP kapan dipanggil," tuturnya.
Jansen melihat belum ada pengembangan penyidikan dalam perkara perusakan baliho dan bendera Partai Demokrat. "Siapa yang menyuruh si tersangka," tambah Jansen.
Jansen berharap agar polisi dapat bersikap adil dan lebih terbuka dalam menangani perkara ini. Meski telah ditetapkan satu tersangka namun, Demokrat tentu belum merasa puas. "Ungkap dalangnya. Siapa master mainnya," tegas Jansen.
Sementara, Agung menyatakan, tidak ada kader Demokrat yang melakukan balas dendam seperti yang disampaikan beberapa pihak. Dia menegaskan tidak ada di tubuh Partai Demokrat tidak ada istilah DNA balas dendam.
"Pak SBY sudah menyampaikan untuk menurunkan semua atribut Partai Demokrat agar tidak bersinggungan dengan partai lain. Beliau minta pada seluruh kader untuk reda dan tidak ada balas dendam," tukasnya.(ckp)
Berita Lainnya +INDEKS
Melalui Webinar, Dinkes Siak Perkuatkan Jaringan Kesehatan di Setiap Kecamatan
SIAK, Riautribune. com - Penerapan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Berdasarkan Keputusan Men.
Hutama Karya Pastikan Harimau Mati Tertabrak Mobil Bukan di Jalan Tol Yang Berada di Riau
PEKANBARU, Riautribune. com - Beredar video dan photo seekor harimau mati tergeletak di jalan tol.
69 Orang Anggota PPK di Siak Resmi di Lantik, 1 Orang Berhalangan Hadir, KPU Siak Berikan Bimtek
SIAK, Riautribune.com - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Siak melantik 70 orang panitia pemilihan .
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah Raih Rekor MURI
SIAK, Riautribune.com - Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL), di Kabupaten Siak, Provins.
KLHK Apresiasi Upaya PHR Cegah Konflik Gajah dengan Manusia dan Lestarikan Keanekaragaman Hayati
JAKARTA, Riautribune. com — PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama mitranya, Rimba Satwa Foundat.
Bakal Calon Gubernur Riau , Abdul Wahid Salurkan Bantuan kepada Korban Bencana di Sumbar
TANAH DATAR, Riautribune. com - Calon Gubernur Riau dari PKB Abdul Wahid memberikan bantuan.