Disperindag Akan Gelar Razia Besar-besaran

Sabtu, 21 Oktober 2017

ilustrasi internet

PEKANBARU - riautribune : Sepekan terakhir gas elpiji 3 Kg mendadak sulit ditemukan di sejumlah pangkalan di kota Pekanbaru. Beberapa pangkalan berdalih pasokan gas melon kosong dan tidak ada pasokan masuk saat warga akan membeli gas bersubsidi tersebut.

Akibatnya, gas melon menjadi barang langka. Kalau pun ada yang menjualnya harganya jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

"Harga gas melon mahal sekali. Satu tabung saya beli ke pengecer bisa Rp35 ribu. Pas saya minta kurang, penjual malah suruh beli ditempat yang lain," kata Febriyanti, Warga Sukajadi, Jumat (20/10/2017).

Meski bukan pangkalan resmi, pengecer ini memiliki banyak stok gas elpiji bersubsidi. Jika dilihat kasat mata, memang di toko pengecer tersebut yang terlihat dari luar adalah tabung gas 12 kilogram dan tabung 5,5 atau bright gas saja. Namun di bagian belakang, ternyata pengecer ini juga memiliki banyak stok gas elpiji 3 kilogram.

"Bahkan kata penjualnya di tempat dia itu tidak pernah kosong, meskipun di tempat lain kosong," ujarnya. Di sisi lain, Kepala Bidang Perdagangan, Disperindag Kota Pekanbaru, Irba Sulaiman, mengaku sudah mendapatkan laporan terkait kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di beberapa wilayah di Pekanbaru.

"Saya sudah kontak agen-agen yang memasok gas elpiji 3 kilogram. Mereka semuanya mengatakan pasokan normal dan sudah mengirim pasokan ke semua pangkalan. Jadi saya rasa tidak ada masalah lagi," katanya.

Pihaknya menduga kelangkaan ini terjadi akibat adanya surat edaran yang dikeluarkan Disperindag terkait larangan bagi rumah makan, restoran, cafe dan hotel menggunakan gas bersubsidi. Akibat larangan tersebut pihaknya menduga, para pemilik rumah makan, restoran, cafe dan hotel menggunakan pihak ketiga untuk bisa mendapatkan gas elpiji 3 kilogram.

"Bisa jadi mereka menggunakan tangan ketiga dan bermain dengan pengecer. Jadi tidak langsung ke pangkalan, karena sudah ada larangan, pangkalan tidak akan berani memberikan. Makanya kita menduga mereka mengambil dengan pengecer dengan jumlah besar, kemudian itu mereka stok di satu tempat. Inilah yang kita duga yang menyebabkan kelangkaan itu. Karena kalau dari pasokan tidak ada masalah," cakap Irba.

Pihaknya berjanji akan melakukan razia besar-besaran ke pangkalan yang ada di Pekanbaru. Pihaknya meminta agar pendistribusian gas bersubsidi harus diutamakan untuk masyarakat.

"Ada rencana kita mau sidak ke rumah makan, restoran, cafe dan hotel. Kita akan mengajak tim mulai dari Satpol PP, DPM PTSP, dan dinas pariwisata. Karena ini berkaitan dengan perizinan," ujarnya.

Selain itu, pihaknya meminta kepada RT, RW, Lurah hingga camat untuk ikut mengawasi distrubusi gas elpiji 3 kilogram di tengah masyarakat. Dalam waktu dekat pihaknya akan mengirimkan surat ke kecamatan agar ikut mengawasi gas elpiji bersubsidi ini.(ckp)