Panitia Lelang ULP Tidak Transparan

Kamis, 01 Oktober 2015

BENGKALIS-riautribune: Kalangan DPRD Bengkalis maupun Dinas Perhubungan, Telekomunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) kecewa dengan kinerja panitia lelang di Unit Layanan Penggadaan (ULP) Bengkalis. Hal ini terutama soal lelang lanjutan pembangunan dermaga penyeberangan roro di Sungai Selari kecamatan Bukitbatu.

Berdasarkan informasi dari Dishubkominfo, dokumen lelang sudah diserahkan ke ULP sejak bulan Juni lalu. Akan tetapi sampai sekarang proses lelang tak kunjung tuntas dilaksanakan, dengan mengumumkan pemenang. Informasi yang diperoleh, pelelangan paket roro Sungai Selari itu berada di Kelompok Kerja 2 ULP Bengkalis. Pihak Dishubkominfo sendiri tidak tahu di-pokja mana sebenarnya paket itu dilelang, karena ULP sendiri tidak transparan.

“Komisi II sudah memanggil hearing Dishubkominfo terkait kelanjutan pembangunan roro Sungai Selari yang sudah diserahkan dokumen lelangnya ke ULP oleh Dishubkominfo sejak bulan Juni lalu. Konon nilai proyek lanjutan tersebut mencapai Rp11 miliar untuk pekerjaan tahap akhir (finishing,red). Tapi pihak ULP sampai sekarang tak ada penjelasan sama sekali nasib lelang proyek roro tersebut,” ungkap Zamzami Harun, anggota Komisi II DPRD Bengkalis, Rabu (30/09).

Dinilai Zamzami, ULP Bengkalis dalam hal ini tidak transparan kepada public, termasuk DPRD dan Dishubkominfo sendiri. Padahal personil yang ada di ULP notabene merupakan PNS di Pemkab Bengkalis juga. Tapi dari keterangan pihak Dishubkominfo mereka tidak pernah dikabari kelanjutan lelang proyek roro Sungai Selari itu, apakah batal lelang atau apa masalahnya.

“Kami sendiri dari Komisi II tidak mengetahui persis apa persoalan dengan proyek tersebut. Ketika kita panggil hearing Dishubkominfo mereka menyebut sudah menyerahkan dokumen lelang. Namun sayangnya pihak ULP ketika dipanggil hearing sudah tiga kali pemanggilan, tak pernah muncul di kantor DPRD,” papar Zamzami, politisi Partai Gerindra itu.

Ketika hal tersebut ditanya kepada Sekretaris Dishubkominfo Radius Akima, apa yang menjadi persoalan dalam pelelangan proyek roro Sungai Selari tersebut, ia mengaku tidak ada masalah sejauh ini. Pihaknya sudah menyerahkan dokumen lelang sejak bulan Juni, namun sempat dikembalikan sekali oleh ULP dan telah direvisi oleh Dishubkominfo.

“Kami juga bertanya-tanya kenapa sampai sekarang ULP tidak pernah mengumumkan siapa pemenang lelang proyek tersebut. Pihak ULP juga tidak pernah berkonsultasi atau berkomunikasi secara intens dengan Dishubkominfo setahu saya, sehingga kami tidak tahu sama sekali apa kendalanya,” jawab Radius.

Ditambah mantan camat Rupat Utara tersebut, masa pekerjaan hanya tersisa kurang dari 3 bulan lagi dari sekarang. Sehingga keterlambatan proses lelang di ULP bakal mempengaruhi masa pekerjaan. Bahkan lanjutan pembangunan dermaga roro itu besar kemungkinan tidak akan selesai tahun 2015 ini, karena sampai sekarang pemenang lelangnya belum diumumkan.

“Mustahil rasanya kalau dalam beberapa hari ini misalnya pemenang lelang diumumkan oleh ULP, pekerjaan bisa selesai 100 persen. Mengingat sisa waktu pekerjaan pada tahun anggaran 2015 ini sekitar 3 bulan lagi,” tutup Radius. (afa)