Bermula Serap Aspirasi, Berakhir dengan Bagi-bagi Masker

Rabu, 30 September 2015

Tampak tumpukan masker dan obat-obatan yang akan dibagikan ke pemerintah kabupaten/kota sebagai bentuk kepedulian.(riautribune)

PEKANBARU-riautribune: Pertemuan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dengan elemen masyarakat Riau, bupati/ walikota dan pejabat Pemprov Riau yang digelar di SKA Co EX, Komplek Mall SKA Pekanbaru, Rabu (30/9) berakhir anti klimak. Pertemuan tersebut semula bermaksud untuk menyerap aspirasi yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Provinsi Riau dan pemerintah kabupaten/ kota tidak dihadiri oleh Ketua DPD RI Irman Gusman serta menteri terkait. Akhirnya, pertemuan hanya diisi dengan keluh kesah tanpa hasil yang jelas dan berakhir dengan bagi-bagi masker.

Seperti halnya apa yang dikemukan Bupati Siak, H. Syamsur. Syamsuar mengatakan saat ini daerah harus berhadapan dengan kondisi pahitnya ekonomi masyarakat. Hal itu, katanya, tersebab turunnya harga sawit dan harga karet. "Hari ini, satu truk yang bermuatan 2 ton hanya diharga Rrp1,6 juta sahaja. Masyarakat berkeluh kesah dengan pemerintah daerah. Mohon pikirkan itu dan perjuangkan aspirasi kami kepada pusat. Padahal sampai hari ini pemerintah daerah belum pernah merasakan dana bagi hasil dari CPO yang nilainya luar biasa," kata Syamsuar.

Dalam pertemuan tersebut tampak hadir Pj. Bupati Bengkalis H. Ahmadsyah Harroffie, Pj. Walikota Dumai H. Arlizman Agus, Sekda Rohul. Namun dalam pertemuan tersebut tidak terlihat Plt. Gubri Arsyadjuliandi Rachman. Ketidakhadiran Plt. Gubri dengan alasan menghadiri rapat dengan Mekopulhutkam. Sementara pejabat dari Pemprov Riau tampak Kepala Cipta Karya Dwi Agussumarno, Sekretaris Diksdik Riau Kaharuddin, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau Firdaus.

Sementara anggota DPD RI asal Riau Gafar Usman dalam sambutannya menuturkan rapat koordinasi ini bermaksud menampung aspirasi pemerintah daerah dan Pemprov Riau untuk diperjuangkan di pusat. "Kita serius ingin menyampaikan 3 konsep yakni serap, sampaikan dan salurkan. Sehingga perjuangan kita ke pusat lebih terintegrasi," tegas Gafar.

Namun sayangnya pertemuan tersebut berakhir tanpa gezah. Tersebab beberapa undangan seperti Kadis dan Kepala Daerah menghilang satu per satu meninggalkan tempat acara meski kegiatan belum selesai. Kemudian yang cukup menjadi sorotan peserta, para anggota DPD RI justru menyerahkan bantuan berkardus-kardus masker untuk menghindari dampak asap dan jumlah obat-obatan. "Yah ini ada masker dan obat-obatan. Kita bagi ke pemerintah kabupaten/kota sebagai bentuk kepedulian," ucap Anna Staf DPD RI.

Melihat gelagat tersebut, Wawan salah seorang aktivis LSM yang juga hadir melontarkan pernyataan keras. "DPD RI menggelar kegiatan ini seperti ada motif ekonomi saja. Bagaimana anggarannya bisa jalan, dan bagaimana mereka mengadakan bantuan sosial tapi tidak tepat sasaran. Cenderung latah," ucap Wawan. (jen)